Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/04/2023, 19:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Vogue

KOMPAS.com - Meskipun merupakan hal yang wajar ditemukan, ketombe tetap sangat menyebalkan.

Ketombe dapat mengganggu penampilan rambut, juga membuat kulit kepala gatal, sehingga kita tidak nyaman saat beraktivitas.

Timbul anggapan, jika ketombe adalah penyakit menular, atau kondisi yang disebabkan gaya hidup tidak bersih.

Baca juga: 5 Resep Masker Rambut Pisang, Sehatkan Rambut hingga Atasi Ketombe

Faktanya, pada kulit kepala yang bersih sekalipun, ketombe masih dapat ditemukan.

Dr Madhuri Agarwal dari Yavana Aesthetics Clinic menerangkan empat mitos yang selama ini keliru soal ketombe.

1. Ketombe adalah akibat dari kebiasaan tidak bersih

"Ketombe tidak ada hubungannya dengan kebersihan," kata Agarwal.

"Ketombe disebabkan oleh beberapa faktor lain. Ini adalah respons fisiologis normal kulit kepala ketika siklus pergantian sel kulit terganggu, dan terjadi peningkatan pergantian sel dengan pengelupasan sel yang lambat."

2. Ketombe lebih sering menyerang pria daripada wanita

Tidak sepenuhnya salah, namun ketombe menyerang pria pada kelompok usia tertentu.

"Remaja dan anak prapubertas lebih rentan mengalami ketombe karena perubahan hormon dan perkembangan kelenjar minyak," sebut Agarwal.

Baca juga: 3 Manfaat Pisang untuk Rambut, Bikin Berkilau hingga Atasi Ketombe

"Pria dewasa juga lebih rentan karena jumlah kelenjar minyak yang lebih banyak dan fungsi penghalang kulit kepala yang lebih lemah."

3. Produk yang dijual bebas bisa mengatasi ketombe

Benar dan salah. Ketombe sebenarnya dapat ditangani dengan mengubah kebiasaan.

Hindari menggaruk atau menggesek kulit kepala, karena hal tersebut bisa membuat kondisi semakin parah.

Juga, selalu keramas secara teratur, apalagi jika banyak berkeringat. Saat keramas, jangan menggunakan air panas untuk kulit kepala.

Baca juga: Cara Mengatasi Ketombe Berminyak yang Berkerak di Kulit Kepala

Pastikan untuk membersihkan dan mensterilkan sisir serta aksesori rambut setiap minggu.

"Jika terjadi pengelupasan berlebihan dan tidak kunjung membaik meski sudah menggunakan sampo anti-ketombe, disertai rasa sakit, luka, bisul merah, keluarnya cairan, atau darah, segeralah berkonsultasi dengan dokter kulit," ujar Agarwal.

4. Ketombe tak dipengaruhi lingkungan, pola makan dan gaya hidup

Polusi dapat menyebabkan ketombe, menurut Agarwal.

"Bahan kimia pencemar seperti hidrokarbon bisa diserap kulit kepala dan menyebabkan penumpukan yang akhirnya menambah ketombe," lanjutnya.

Cuaca yang berubah-ubah juga bisa memperburuk ketombe yang sudah ada.

Baca juga: Sampo Anti Ketombe untuk Hilangkan Jerawat, Mujarab?

Misalnya, ketika kita berpindah dari ruangan ber-AC yang dingin ke luar ruangan yang panas dan lembap, kulit kepala bisa menghasilkan keringat dan minyak lebih banyak, sehingga membuat ketombe menjadi lebih parah.

Agarwal menyarankan untuk menggunakan perlengkapan pelindung seperti topi atau syal agar kulit kepala terlindungi dari cuaca yang ekstrem.

"Cobalah mengidentifikasi produk-produk yang bisa memperburuk ketombe dan menghindarinya," saran Agarwal.

Hindari juga gorengan, makanan yang mengandung gula berlebih, dan bahan pengawet, karena bisa mengurangi aktivitas minyak dari kelenjar keringat.

Sebagai gantinya, tambahkan buah-buahan segar, kecambah, keju cottage, tahu, dan setidaknya satu jenis sayuran berdaun hijau dalam diet sehari-hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com