Teori menunjukkan bahwa kecenderungan kita untuk memiringkan kepala ke sisi kanan mungkin berhubungan dengan arah janin memiringkan kepalanya di dalam rahim atau arah bayi menoleh untuk menyusu.
Para peneliti percaya bahwa ciuman berevolusi untuk membantu kita menentukan apakah seseorang adalah pasangan yang cocok atau tidak.
Dan studi juga menunjukkan bahwa wanita jauh lebih mungkin melihat ciuman sebagai cara untuk menilai potensi pasangan.
Cara mudah untuk memastikan bahwa kita memberikan jenis ciuman yang disukai pasangan adalah dengan meniru teknik mereka.
Cobalah untuk menyamai tempo, tekanan, dan gaya mereka (dengan kata lain, jangan terlalu banyak menggunakan lidah jika mereka hampir tidak memberikannya).
Menunjukkan bahwa kita adalah pasangan yang penuh perhatian dalam berciuman mengindikasikan bahwa kita mungkin adalah pasangan yang teliti dan cocok dengan cara lain.
Ciuman pertama selalu menjadi pusat perhatian dan memang seharusnya begitu.
Menurut "The Science of Kissing", 59 persen pria dan 66 persen wanita melaporkan bahwa mereka memutus hubungan dengan calon pasangannya karena ciuman pertama yang buruk.
Faktanya, ciuman pertama sangat penting sehingga orang mengingatnya lebih jelas daripada saat pertama kali berhubungan seks.
Pasangan yang lebih sering berciuman lebih bahagia dan lebih sehat.
Berciuman secara teratur tidak hanya menurunkan hormon stres dan memperkuat hubungan, tetapi juga dapat memperpanjang usia kita.
Sebuah studi dari tahun 1980-an menemukan bahwa pria yang mencium istrinya sebelum berangkat kerja cenderung hidup lebih lama.
Ia juga mengalami lebih sedikit kecelakaan mobil dan mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi daripada pria yang sudah menikah dan melewatkan ciuman sebelum bekerja.
Beberapa petunjuk yang berguna juga dipaparkan melalui The Art of Kissing karya William Cane, yang meliputi:
Baca juga: Frekuensi Ciuman Pengaruhi Kepuasan Hubungan
• Jangan batasi diri kita hanya pada mulut