Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/04/2023, 16:02 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi sebagian besar orang, mengatakan "tidak" untuk menolak sesuatu — ajakan atau pekerjaan yang berlebihan — bisa menimbulkan perasaan yang tidak nyaman.

Ini bisa disebabkan karena kita takut membuat orang lain kesal atau kecewa.

Padahal, membiasakan diri untuk mengatakan tidak pada hal-hal yang tidak perlu kita lakukan tanpa merasa bersalah sangat baik untuk kesehatan mental kita.

Nah, untuk bisa mengatakan tidak dengan lebih sopan dan efektif, kita mencoba beberapa cara berikut ini.

1. Memiliki kata-kata penolakan yang sopan

Ketika dalam keadaan terdesak kita cenderung menyetujui sesuatu yang akan kita sesali.

Maka, kita perlu mempersiapkan kata-kata yang sederhana namun tetap sopan untuk mengatakan bahwa kita sedang melakukan penolakan.

Beberapa contohnya seperti:

• "Terima kasih atas undangannya, aku bersyukur bahwa kamu memikirkanku. Sayangnya, aku tidak bisa datang kali ini."

• "Aku tersanjung atas minat atau tawaranmu dan aku mendoakan yang terbaik untukmu, tapi tidak, terima kasih."

• "Aku ingin sekali, tetapi aku terlalu sibuk saat ini."

• "Sayangnya, itu tidak sesuai dengan jadwalku, aku harap kamu mengerti."

• "Aku benar-benar sedang sibuk sekarang, jadi aku harus mengatakan tidak."

• "Waktunya tidak tepat untukku, tapi tolong ingatlah aku untuk lain kali."

• "Saat ini aku harus menghemat uang sehingga aku tidak bisa datang."

• "Aku rasa aku bukan orang yang tepat untuk membantu dalam hal ini, tapi semoga berhasil."

• "Aku sangat senang bisa membantumu waktu itu, tapi aku tidak bisa kali ini."

Apa yang kita katakan tentu saja akan bergantung pada situasinya, tetapi memiliki stok kata-kata tertentu akan selalu berguna:

• "Aku menghargai tawaran itu."

• "Terima kasih telah memikirkanku."

• "Maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan."

• "Aku akan melewatkan waktu ini."

• "Sayangnya, sekarang bukan waktu yang tepat bagiku."

• "Mungkin lain kali."

Sebagai permulaan, kita perlu belajar untuk tidak terlalu memikirkannya secara pribadi.

2. Katakan tidak pada hal yang diminta dari kita dan bukan pada orangnya

Ini adalah kerangka kerja mental yang penting untuk diterapkan saat kita perlu mengatakan tidak pada sesuatu.

Karena salah satu alasan mengapa kita sulit mengatakan tidak adalah karena kata itu terasa sangat pribadi.

Rasanya seperti kita mengatakan tidak pada orangnya dan bukan pada undangan, tugas, acara, atau kesempatan.

Padahal pada kenyataannya keduanya sangat terpisah.

Kita bisa mengatakan ya kepada teman kita, tapi tidak pada undangan pestanya.

Kita bisa mengatakan tidak pada pekerjaan tambahan yang diminta untuk kita lakukan di tempat kerja dan tidak pada rekan kerja yang memintanya.

Bahkan bahasa yang kita gunakan dapat membantu untuk lebih menyadari perbedaannya.

Ingatkan diri bahwa ini bukan masalah pribadi, kita tidak sedang menolak seseorang. Dan pastikan hal tersebut disampaikan dalam bahasa yang kita gunakan saat menyampaikan penolakan.

Sebagai contoh: "Kamu sepertinya pria yang baik, tapi saya khawatir aku akan menolak ajakan kencan."

3. Berikan alasan singkat namun jangan menjelaskan secara berlebihan

Pemikiran untuk membalas hanya dengan kata tidak yang singkat membuat sebagian besar dari kita merasa tidak nyaman.

Itulah mengapa alasan singkat saat mengatakan tidak harus benar-benar dipersiapkan dengan tepat.

Sebagai contoh, mungkin kita tidak bisa datang ke acara ulang tahun teman kita di akhir pekan.

Namun menjelaskan alasannya secara panjang lebar akan terlihat sebagai penolakan yang lebih lemah atau kurang pasti.

Jadi, singkatnya jangan bertele-tele dalam menyampaikan penolakan.

Kita tidak ingin memberi sinyal kepada penerima telepon bahwa mereka dapat mencoba bernegosiasi atau membuat kita berubah pikiran.

Sebaliknya, kita perlu memastikan penolakan itu jelas dan ringkas sehingga terlihat tegas. Satu kalimat pendek biasanya sudah cukup.

4. Katakan mungkin atau kita perlu memikirkannya terlebih dahulu

Secara teknis, ini bukan jawaban "tidak" secara langsung.

Namun, belajar untuk membuat keputusan dengan lebih lambat dan penuh pertimbangan dapat menjadi pintu masuk yang sangat baik untuk merasa lebih nyaman mengatakan tidak kepada orang lain.

Hal ini juga memberi kita waktu dan ruang jika kita memiliki kebiasaan yang menyenangkan orang lain dengan mengatakan "ya" secara otomatis.

Inilah alasan mengapa hal ini bekerja dengan baik:

• Rasanya lebih mudah daripada menolak seseorang secara langsung.

• Hal ini menunjukkan kepada orang lain bahwa kita telah mempertimbangkan permintaan mereka.

• Memberi diri kita waktu untuk mempertimbangkan apa yang kita lakukan dan tidak ingin kita katakan ya.

Masalahnya, ketika kita dengan cepat menjawab ya, kita akan mengunci diri pada sesuatu yang mungkin akan kita sesali di kemudian hari.

Namun kita semua tahu bahwa mengumpulkan keberanian untuk mengatakan tidak kepada orang lain bisa terasa sangat canggung.

Mengatakan sesuatu yang berbunyi seperti ini:

"Biarkan saya memikirkannya dulu, dan saya akan menghubungimu kembali" selalu dapat ditindaklanjuti dengan kita menolak permintaan mereka.

Setidaknya orang yang harus kita tolak akan tahu bahwa kita telah mempertimbangkannya saat kita akhirnya mengatakannya:

"Setelah memikirkannya, sayangnya saya harus menolaknya kali ini, tapi terima kasih."

5. Latihan akan membuat kita mahir

Ketika kita tidak terbiasa dengan sesuatu, pasti akan terasa lebih canggung pada awalnya.

Hal yang sama berlaku untuk belajar mengatakan tidak.

Bahkan dengan semua tips dan trik yang ada di dunia, membiasakan diri untuk mengatakan tidak dengan sopan tetap saja terasa tidak nyaman.

Kuncinya adalah untuk terus mencoba dan tetap tegas. Buatlah komitmen pada diri sendiri. Semakin sering kita berlatih, maka akan semakin mudah.

Kita bisa melatih penolakan yang membuat kita merasa paling tidak nyaman. Ketahui apa yang akan kita katakan dan latihlah di depan cermin terlebih dahulu.

Sementara itu, buatlah diri lebih nyaman untuk mengatakan tidak dengan berlatih sebanyak mungkin skenario berisiko rendah.

Misalnya, situasi di mana kita merasa sedikit lebih nyaman untuk menolak seseorang.

Biasanya ada dua kelompok orang yang paling mudah kita tolak:

• Orang yang paling dekat dengan kita, seperti keluarga dekat atau sahabat.

• Orang-orang yang sangat jauh dari kita, seperti petugas call center yang menelepon untuk berjualan.

6. Kenali diri kita dan apa yang paling penting bagi kita

Semakin baik kita mengenal diri sendiri, semakin mudah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kita sendiri, serta menegakkan batasan-batasan di sekitarnya.

Secara praktis, ini berarti memahami prioritas hidup sendiri.

Semakin jelas kita mengetahui hal-hal yang ingin kita investasikan waktu dan energi kita, semakin mudah untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan.

Pada dasarnya, ketika kita berjuang untuk menolak orang lain, kita akhirnya tertarik untuk melakukan banyak hal yang tidak terlalu penting (atau bahkan tidak sama sekali) bagi kita.

Hal ini disebabkan karena kita merasa berkewajiban untuk memprioritaskan prioritas orang lain di atas prioritas kita sendiri.

Jadi, pahami prioritas diri kita. Ketahuilah bahwa waktu, energi, dan uang kita adalah sumber daya yang terbatas.

Ini juga dapat membantu kita untuk tetap kuat ketika seseorang meminta kita untuk menginvestasikannya ke dalam sesuatu yang tidak kita hargai.

Ketika kita menolak sesuatu, pertimbangkan mengapa kita menolaknya dan ingatkan diri kita tentang alasan itu.

Misalnya, kita tidak ingin mengambil lebih banyak pekerjaan karena waktu bersama keluarga lebih berarti bagi kita saat ini.

Maka, itu dapat membantu kita mengatakan tidak dengan lebih yakin dan berani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com