Perempuan hamil yang belum mencapai waktu melahirkan harus memeriksakan diri ke dokter jika mengalami peningkatan keputihan bening terus menerus atau menjadi kental dan seperti jeli, yang bisa mengakibatkan persalinan prematur.
Baca juga: Jenis Keputihan Berdasarkan Warna dan Teksturnya
Keputihan yang menggumpal dan berwarna putih dengan tekstur seperti cottage cheese bisa mengindikasikan adanya infeksi jamur.
Infeksi jamur ini umum terjadi, terutama saat kehamilan yang membuat tubuh semakin rentan.
Keputihan ini juga biasanya disertai dengan gatal, rasa terbakar, serta rasa nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual.
Keputihan berwarna kuning atau hijau bukan merupakan keputihan yang sehat dan menandakan adanya infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia atau trikomoniasis.
Gejala lain yang bisa terjadi termasuk kemerahan atau iritasi pada alat kelamin, meski terkadang IMS tidak menimbulkan gejala apa pun.
Lalu menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, IMS dapat menyebabkan komplikasi selama kehamilan yang dapat memengaruhi ibu dan anak.
Baca juga: Keputihan Bisa Tandakan Kondisi Kesehatan, Kenali Ciri-cirinya
Komplikasi ini terkadang tidak muncul sampai bertahun-tahun setelah kelahiran, tetapi dapat memengaruhi sistem saraf dan perkembangan anak serta menyebabkan kemandulan.
Keputihan berwarna abu-abu bisa menandakan adanya infeksi vagina bernama vaginosis bakterialis, terutama jika keputihan disertai dengan bau amis yang semakin menguat setelah berhubungan seksual.
Vaginosis bakterialis ini disebabkan oleh tidak seimbangnya bakteri di vagina dan risiko terjadinya bisa meningkat jika sering berganti atau memiliki banyak pasangan dalam berhubungan seksual.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.