KOMPAS.com - Curriculum Vitae (CV) atau resume merupakan senjata andalan untuk menarik perhatian HRD saat kita melamar kerja.
Oleh sebab itu, penting sekali untuk memilih kata yang tepat untuk dituliskan tanpa terkesan bertele-tele.
Sebuah CV dianggap bisa menggambarkan seseorang, bukan hanya soal pengalaman dan kemampuannya namun juga kepribadiannya.
Baca juga: Ternyata HRD Cuma Butuh 7,4 Detik untuk Melihat CV Lamaran Kerja
Analisis situs penulisan resume, Kickresume pada 176.220 CV yang dibuat di tahun 2022 menunjukkan jika mayoritas pencari kerja kini lebih membatasi diri.
Sebanyak 69 persen pencari kerja hanya membuat satu halaman CV saja.
Selain itu, ada 13 persen pencari kerja yang memanfaatkan AI untuk membuat surat lamaran maupun CV yang disertakan.
Untuk memastikan CV yang kita buat tetap berbobot, ada beberapa aturan yang wajib diingat.
Misalnya, dianjurkan untuk menggunakan kata kerja aktif yang kuar seperti 'improved' dan 'directed'.
Gunakan kata yang tepat untuk mendeskripsikan pekerjaan yang akan kita lamar.
Baca juga: 4 Trik Membuat CV Cepat Dilirik Perekrut Kerja
Akan tetapi, hindari penggunaan filler word seperti 'frequently' and 'thoroughly' karena kurang bermakna bagi HRD.
Hal lain yang juga penting diperhatikan saat menyusun CV adalah jangan terlalu menggunakan kata kunci populer yang terkesan asal dan tidak berisi.
“Meskipun tidak apa-apa menggunakan satu atau dua, jika Anda menggunakan kata sifat ini di depan setiap kata kerja yang Anda tampilkan, setiap kata benda yang Anda tampilkan, itu benar-benar terlihat seperti membual," kata Amanda Augustine, pakar karier di TopResume.
Berikut adalah tujuh kata, yang menurut Amanda, tidak perlu digunakan terlalu sering;
Penggunaan kata sifat ini dianggap hanya sekadar klaim saja, tanpa pembuktian apa pun.
Baca juga: Lamar Kerja Lebih Baik Pakai CV Bahasa Inggris atau Indonesia?
“Siapa pun dapat mengatakan bahwa mereka kreatif,” kata Augustine.