Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepatu Lari Era 2000-2020, Lahirnya Tren Minimalis dan Kontroversi

Kompas.com - 31/05/2023, 15:22 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Pada 2010-an, juga terjadi perkembangan paling besar yang mungkin bisa dianggap kontroversial dalam lomba lari dengan diperkenalkannya "super shoes" atau sepatu lari super.

Super shoes menggunakan geometri unik, bahan ringan, dan pelat karbon untuk meningkatkan dorongan ke depan.

Sepatu ini mendapatkan perhatian besar sepanjang dekade ini karena berhasil memecahkan rekor-rekor maraton dan dipakai banyak atlet terkenal.

Teknologi dan ilmu pengetahuan benar-benar berkembang pesat pada periode ini.

Hoka Bondi B


Bondi B mewakili semua pengetahuan Hoka akan lari lintas alam (trail running), terutama dalam menciptakan midsole yang memberikan gerakan lebih efisien dan perlindungan kaki yang optimal melalui bantalan.

Peluncuran Hoka Bondi B terjadi pada saat barefoot movement sedang populer, dan tampaknya sepatu ini memang disengaja untuk menyaingi gerakan tersebut. Namun faktanya tidaklah demikian.

"Motivasi di balik gerakan minimalis sebenarnya masih berakar pada kelahiran Hoka," catat Colin Ingram, Wakil Presiden Produk Hoka.

"Idenya adalah bagaimana kita dapat membiarkan kaki terlindungi, nyaman, dan mudah bergerak."

Adidas Energy Boost

Adidas Energy Boost
Adidas Energy Boost

Sejak Brooks Villanova diperkenalkan pada 1970-an, teknologi EVA menjadi standar untuk midsole sepatu lari hingga tahun 2010-an.

Meskipun memberikan bantalan dan kenyamanan di bawah kaki, merek-merek sepatu menghadapi tantangan dalam menciptakan keseimbangan antara kenyamanan dan responsivitas.

Adidas lalu hadir dengan teknologi Boost yang mengubah paradigma dalam manufaktur sepatu.

"Boost benar-benar merupakan inovasi pertama yang menggabungkan kedua hal ini," kata Moritz Hoellmueller, wakil presiden tim desain lari Adidas.

"Dengan teknologi ini, kita dapat merasakan respons yang baik sekaligus kenyamanan di bawah kaki. Ini merupakan inovasi luar biasa bagi kami saat itu, dan hingga sekarang tetap menjadi salah satu inovasi terbaik kami."

Selain midsole, Adidas Energy Boost juga mendapat pujian tinggi karena bagian atas yang pas seperti sarung tangan, outsole tangguh, dan perbedaan tinggi antara tumit dan jari kaki sebesar 10,5 mm.

Teknologi Boost tetap digunakan dalam berbagai jenis sepatu Adidas hingga saat ini, dan memicu persaingan antar merek untuk mengembangkan komponen midsole yang memberikan bantalan sekaligus responsif.

Baca juga: Sepatu Super Terbaru dari Adidas, Seperti Apa Bentuknya?

Nike Flyknit Racer

Nike Flyknit Racer
Nike Flyknit Racer

Komponen bagian bawah sepatu lari menjadi fokus utama. Namun tidak banyak perhatian yang diberikan pada bagian atas, kecuali peralihan menuju material tekstil berbasis kain yang lebih banyak pada 1970-an dan 1980-an.

Semua itu berubah ketika Nike memperkenalkan Nike Flyknit Racer pada 2012.

Sepatu ini mengubah paradigma dengan bagian atas yang terbuat dari serat dalam satu potongan.

Karena desainnya yang mirip dengan kaus kaki dan berbobot sangat ringan, Flyknit Racer segera menarik perhatian.

Awalnya, teknologi Flyknit ditujukan untuk pelari kompetitif. Hal itu terbukti dari beberapa atlet AS yang memakai Flyknit Racers pada Olimpiade London 2012.

Sejak saat itu, teknologi ini telah menyebar ke berbagai sektor sepatu, termasuk sepak bola, basket, dan sepatu untuk latihan sehari-hari.

Nike Vaporfly 4%

Nike Vaporfly 4%
Nike Vaporfly 4%

Di era ini, ada satu siluet yang mencuat dan mengubah definisi "performa maksimum" dalam dunia lari: Nike Vaporfly 4%.

Sepatu ini merevolusi apa yang dapat dicapai oleh pelari jarak jauh berkat pelat serat karbon terintegrasi dan busa ZoomX baru.

Nike memiliki sebuah proyek bernama Breaking2, yang bertujuan membantu pelari menyelesaikan maraton dalam waktu kurang dari dua jam, dan sepatu Vaporfly 4% menjadi tonggaknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com