Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/06/2023, 08:18 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sneaker yang awalnya hanya berfungsi sebagai alas kaki, kini sudah menjadi item gaya hidup.

Banyaknya model di pasaran yang bernilai tinggi --terutama dari label semacam Nike, Adidas atau New Balance-- membuat sneaker dipilih sebagai investasi untuk jangka panjang.

Namun minimnya pasokan, permintaan yang tinggi, dan harga yang terlalu mahal untuk sebuah sneaker populer di pasar sekunder menyebabkan peredaran sneaker palsu tak dapat dicegah.

Studi terbaru yang dikerjakan hotukdeals beberapa waktu lalu mengungkap, Air Jordan 1 dan siluet kolaborasi dengan Travis Scott adalah sedikit dari beberapa sneaker yang paling sering dipalsukan.

Studi berjudul Rep Creps itu melibatkan penelusuran ribuan unggahan di media sosial dari berbagai platform, terutama pada utasan dan topik yang membahas sneaker palsu.

Hanya unggahan yang meminta pengecekan kualitas dan atau ulasan dari pelanggan yang dihitung.

Berdasarkan data tersebut, ditemukan Air Jordan 1 Dark Mocha menjadi sneaker yang paling banyak dipalsukan, dengan lebih dari 3.000 unggahan terkait.

Di urutan kedua, ada kolaborasi Travis Scott x fragment design x Air Jordan 1 versi low dengan sekitar 2.600 unggahan, diikuti Travis Scott x Air Jordan 1 versi high.

Siluet Air Jordan dan Nike mendominasi urutan 25 besar. Hanya tiga siluet yang bukan berasal dari kedua brand tersebut, yakni Yeezy 700 Waverunner (urutan ke-11), Yeezy 350 V2 Bred (18), dan Yeezy 350 V2 Triple Black (20).

Dari laporan itu pula, terlihat perbedaan antara harga replika dan harga ritel relatif kecil, dengan selisih kurang dari 50 dollar AS.

Salah satu pengecualian yaitu Yeezy 700 Wave Runner, yang memiliki selisih harga lebih rendah sebesar 165 dollar AS dari harga ritel (300 dollar AS).

Dalam laporan terungkap, alasan utama responden membeli barang palsu adalah tidak mau membayar harga resale yang tinggi setelah gagal mendapatkan produk saat peluncuran resmi.

Alasan lain yang kurang umum yakni beberapa responden sudah memiliki produk asli, tetapi lebih ingin memakai sneaker palsu agar tidak merusak sneaker asli mereka.

Baca juga: Fenomena Sneaker KW, Model Apa yang Paling Banyak Dipalsukan?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com