"Pertama kali kita bersentuhan dengan suatu produk, mungkin perlu waktu berbeda-beda untuk terjadi reaksi alergi," ungkap Hong.
"Namun seiring berjalannya waktu, setiap kali kulit bersentuhan dengan alergen tersebut, ruam akan muncul lebih cepat dan menjadi lebih sering," terangnya.
Baca juga: Ini Perbedaan antara Alergi dan Intoleransi
Ada berbagai alergen yang diketahui dapat menyebabkan dermatitis kontak yang sering ditemukan dalam produk skincare, seperti:
Istilah ini mengacu pada zat tertentu yang ditambahkan ke produk untuk membuatnya lebih harum, tetapi merupakan sumber utama alergi.
Balsam peru, atau yang juga dikenal sebagai resin Myroxylon pereirae, mungkin berbau seperti kayu manis atau vanila.
Biasanya, bahan ini ditemukan dalam beberapa kosmetik, parfum, krim, dan salep.
Pengawet ini adalah kombinasi dari dua senyawa kimia, methyldibromoglutaronitrile dan fenoksietanol. Ditemukan dalam banyak losion dan tabir surya.
Pengawet ini membantu memperpanjang masa simpan produk seperti losion, krim cukur, dan lainnya.
Seperti namanya, bahan ini berasal dari kayu manis.
Cinnamic aldehyde juga banyak ditemukan dalam produk yang beraroma seperti kayu manis, serta produk yang beraroma almond, aprikot, dan butterscotch.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.