Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kebiasaan Harian Orang Kaya, Bisa Ditiru untuk Mengubah Hidup

Kompas.com, 5 Juni 2023, 06:44 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Praktik langsung ini dapat membuat kita tetap fokus, bertanggung jawab, dan terarah untuk mencapai tujuan.

Daftar tugas adalah struktur dan sistem yang baik untuk menghindari pemborosan waktu yang berharga dan tetap mengerjakan tugas yang paling penting.

Menghabiskan waktu di atas kertas sebelum hari dimulai akan membuat orang lain lebih sulit membuang-buang waktu.

Baca juga: Inilah Perilaku yang Tak Dilakukan Orang-orang Kaya

  • Fokus pada kehidupan sendiri dan tidak bergosip

Orang kaya lebih jarang mengobrol di tempat kerja. Hanya sekitar 6 persen dari mereka yang bergosip, dibandingkan dengan 60 persen di ujung lain dari spektrum sosial-ekonomi ini.

Orang kaya jarang menyia-nyiakan waktu mereka untuk bergosip. Mereka lebih berkonsentrasi pada kehidupan, aspirasi, dan pertumbuhan pribadi.

Mereka tak tertarik memanjakan diri dengan obrolan yang tidak produktif tentang orang lain.

Hal ini membantu mereka mempertahankan pola pikir positif dan tetap fokus pada tujuan.

Tirulah sifat ini dengan menginvestasikan waktu secara sadar untuk mengembangkan diri dan menetapkan tujuan, bukan untuk bergosip.

  • Menjadikan hubungan yang kuat sebagai prioritas

"Bagi orang kaya, hubungan seperti emas, jadi mereka mengelola hubungan mereka dengan sangat hati-hati," kata Corley.

Di kalangan orang kaya, hubungan bukan hanya sekadar koneksi sosial, tetapi juga jalur menuju peluang.

Orang kaya memprioritaskan membangun hubungan yang solid dan sehat karena mereka memahami potensi ikatan ini untuk pertumbuhan pribadi dan profesional.

Jadikanlah hal ini sebagai titik untuk membina hubungan, tidak hanya untuk peluang bisnis potensial tetapi juga untuk memperkaya kehidupan pribadi.

Baca juga: 30 Persen Anak Orang Kaya Juga Alami Kurang Gizi

  • Cenderung bekerja bahkan di waktu makan siang

Pekerja kaya sering melewatkan makan siang dan makan di meja kerja mereka.

"Satu-satunya alasan untuk makan siang yang lama adalah jika kita sedang membangun jaringan," ungkap Corley.

Orang kaya menganggap istirahat makan siang sebagai kesempatan untuk melanjutkan pekerjaan, sering kali mengadakan rapat atau bertukar pikiran.

Mereka melihat ini sebagai kesempatan untuk maju, menjadi produktif, dan memanfaatkan waktu mereka.

Meskipun keseimbangan sangat penting, sesekali memanfaatkan waktu istirahat makan siang untuk pekerjaan yang berarti dapat membuat kita berbeda.

Bekerja di meja kerja mereka adalah sifat umum bagi orang-orang yang berprestasi.

  • Mengelola kesehatan dengan diet dan olahraga

Hal lain dari kebiasaan orang kaya adalah menghitung kalori. Mereka jauh lebih sadar untuk menjaga kesehatan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau