Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tanda Kepribadian Perfeksionis, Tak Cuma Punya Standar Tinggi

Kompas.com - 08/06/2023, 13:14 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memiliki standar tinggi terhadap banyak hal mungkin bisa menjadi hal positif, tetapi kalau berlebihan juga tidak akan baik.

Sifat seperti itulah yang menggambarkan kepribadian perfeksionis, yang mana mereka selalu mengharap kesempurnaan pada banyak aspek kehidupan.

Meskipun bukan suatu diagnosis medis secara pasti, namun kepribadian yang satu ini secara umum dapat muncul pada banyak orang.

Dampak perfeksionis tentu saja merugikan karena lebih sering menimbulkan kekecewaan, rasa rendah diri, kecemasan hingga mengganggu emosional akibat tidak menemukan kesempurnaan yang diharapkan.

Baca juga: Mengungkap Kepribadian Seseorang Lewat Makanan Favoritnya 

Tanda-tanda kepribadian perfeksionis

Bagi banyak orang, kepribadian perfeksionis dimulai dan dapat berkembang sejak masa kanak-kanak.

Seringkali hal itu dipicu oleh otoritas atau perlakuan yang kita terima dalam hidup seperti dari orangtua atau guru yang memengaruhi cara kita memandang harga diri.

Misalnya kita sebagai seorang anak yang sejak kecil selalu didorong orangtua untuk menjadi anak baik dan selalu menjadi yang terbaik.

Meski tujuan itu sebenarnya sangat positif, tetapi dituntut untuk menjadi sempurna terus menerus bisa membahayakan dan memicu bahwa harga diri kita bergantung pada suatu pencapaian.

Dr Susan Albers, PsyD, seorang psikolog dari Cleveland Clinic menjelaskan bahwa sifat perfeksionis yang berkembang hingga dewasa dapat membahayakan.

"Menjadi perfeksionis berarti memiliki ekspektasi dan standar yang sangat tinggi. Hal itu membuat pola pikirnya untuk berjuang mencari yang benar dan sesuai standarnya," kata Albers.

Meski tidak ada diagnosis yang jelas untuk menilai seseorang perfeksionis atau tidak, tetapi ada tanda-tanda umum dari kepribadian yang satu ini.

1. Punya standar tinggi

Jika kita termasuk orang yang selalu berupaya keras untuk mencapai sesuatu, hal itu bisa jadi tanda perfeksionis.

Apalagi jika upaya yang dilakukan cenderung menekan diri sendiri demi mencapai tujuan itu.

Orang-orang yang seperti ini biasanya akan lebih mudah kecewa dan merasa rendah diri ketika apa yang diharapkan tidak terjadi dalam hidupnya.

2. Pola hidup terstruktur dan terorganisir

Tanda-tanda perfeksionis lainnya adalah adanya keinginan untuk melakukan semuanya dengan cara terstruktur.

Hal ini bisa dilihat dalam bentuk apapun, termasuk pada tingkat kepeduliannya dengan kebersihan dan kerapian.

Mereka juga mengupayakan agar semua hal yang ada dihidupnya punya struktur yang jelas untuk memenuhi standarnya.

Baca juga: Hati-hati, Perfeksionis Bisa Jadi Penyebab Masalah Kesehatan Mental 

Ilustrasi perfeksionisUnsplash Ilustrasi perfeksionis

3. Ambisius

Memiliki standar tinggi memang baik, hal itu bisa memantik ambisi yang dapat membantu orang lain dalam meningkatkan keterampilan atau termotivasi.

"Mereka gigih, mereka terus bekerja untuk membuat segalanya menjadi lebih baik," kata Dr. Albers.

Sifat ambisius mereka ini biasanya memerlukan tingkat kedisplinan tinggi dan komitmen kuat dalam menjalani sesuatu.

4. Selalu mencari celah dari kesalahan

Menjadi seorang perfeksionis juga ada untungnya, salah satunya mudah mengenali dan mencari tahu celah dari kesalahan orang lain atau bahkan kita sendiri.

Hal itu bisa menjadi nilai positif, tetapi jika mencari-cari kesalahan itu berlebihan tentu saja dapat merugikan diri sendiri dan orang lain karena bisa bikin stres.

5. Sering menunda-nunda

Penundaan adalah konsekuensi umum dari kepribadian perfeksionis. Sifat dan sikapnya yang menuntut akan kesempurnaan membuat mereka membutuhkan lebih banyak waktu dalam menuntaskan suatu pekerjaan.

Hal ini biasanya dipicu karena kita terlalu terpaku dan berorientasi pada hasil akhir, bukan prosesnya.

"Dengan tingkat perfeksionis yang ekstrem, tugas yang ringat bisa terasa menakutkan dan menimbulkan banyak kecemasan atau stres."

"Hal itu bisa memicu efek domino yang mengarah pada menghindari hingga takut untuk memulai," tutup Dr. Albers.

Baca juga: Perlu Tahu, 3 Jenis Kepribadian Perfeksionis 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com