Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

3 Gangguan Tidur yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 13/06/2023, 19:55 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Tidur adalah waktu yang dinanti-nanti semua orang. Pada fase ini, kita bisa mengistirahatkan tubuh untuk mendapatkan energi kembali saat beraktivitas keesokan harinya. Namun, banyak orang yang tidak mendapat cukup energi karena memiliki aktivitas tak biasa saat fase tidur berlangsung.

Salah satunya yang kerap mengganggu kita adalah mimpi. Bahkan, dalam audio drama siniar Tinggal Nama episode “Mimpi Mematikan [Pt.1]” dengan tautan dik.si/TNS6E8, dikisahkan mimpi bisa menjadi malapetaka bagi Eva. Ternyata, mimpinya itu menjadi penyebab ia harus tidur untuk selamanya.

Di dunia nyata pun, beberapa dari kita juga pernah mengalami gangguan tidur yang mampu memengaruhi kehidupan sehari-hari. Bahkan, gangguan ini juga bisa menjadi tanda atau gejala kondisi kesehatan lainnya.

Lucid Dream

Mengutip WebMD, lucid dream adalah kondisi seseorang yang mengetahui bahwa ia sedang berada dalam mimpi dan mampu merasakannya secara jelas dan nyata. Pendek kata, kita berada di dunia mimpi saat kita bermimpi.

Baca juga: 5 Pembunuhan Paling Sadis di Dunia

Kita merasa bisa mengontrol adegan apa saja yang muncul dalam mimpi tersebut seperti seorang sutradara mengarahkan aktor-aktornya. Biasanya, kondisi ini terjadi saat tidur kita memasuki rapid eye movement (REM) atau periode tidur nyenyak yang ditandai dengan gerakan mata, pernapasan yang cepat, dan meningkatnya aktivitas otak.

Periode REM dimulai sekitar 90 menit setelah tidur dan berlangsung kurang lebih sekitar sepuluh menit. Namun, periode ini bisa berlangsung lebih lama hingga satu jam. Meski tak berbahaya, tapi lucid dream bisa membuat kita mengalami halusinasi dan sulit membedakan hal mana yang nyata dan tidak.

1. Sleep Paralysis

Penelitian Farooq dan Anjum (2023) sleep paralysis atau kelumpuhan tidur adalah fenomena kembalinya kesadaran sementara kita telah memasuki periode REM. Berbeda dengan lucid dream yang terjadi saat tertidur, sleep paralysis membuat kita terbangun dan tidak dapat bergerak atau berbicara untuk beberapa detik dan menit.

Di Indonesia, sleep paralysis sering diasosiasikan sebagai ‘ketindihan’ karena orang yang mengalaminya kerap melihat sosok aneh. Namun, ternyata sosok-sosok tersebut tak nyata dan halusinasi belaka.

Sleep paralysis bisa dialami oleh orang dari berbagai usia. Akan tetapi, gejala awalnya mayoritas dimulai pada masa kanak-kanak, remaja, atau tahap dewasa awal. Namun, orang yang mengalaminya saat remaja lebih rentan mengalami sleep paralysis saat tidur.

Hal ini disebabkan salah satu penyebabnya merupakan stres berat. Remaja atau tahap awal dewasa dengan tuntutan hidup yang tinggi membuat mereka rentan mengalami kondisi ini.

Penelitian Arista dan Tjang (2017) menemukan tingkat stres pada mahasiswa fakultas kedokteran yang menjadi responden cukup tinggi sehingga mereka memiliki risiko lebih besar mengalami sleep paralysis.

2. Nightmare

Mengutip Mayo Clinic, nightmare atau mimpi buruk adalah mimpi yang mengganggu dan memicu perasaan negatif, seperti cemas atau ketakutan, sehingga membangunkan kita secara tiba-tiba.

Kondisi ini sering terjadi pada anak-anak yang berumur tiga sampai enam tahun, namun tak menutup kemungkinan orang dari berbagai usia juga mengalaminya. Biasanya, intensitasnya akan menurun saat anak memasuki usia sepuluh tahun.

Mimpi buruk mayoritas muncul saat waktu memasuki tengah malam dan bisa terjadi lebih dari satu kali dalam semalam. Umumnya, kejadian berlangsung singkat, tetapi mampu memberikan efek yang berbeda pada tiap orang. Misalnya, ada yang sulit tidur setelah mengalaminya.

Sebenarnya, mimpi buruk yang terjadi sesekali bukanlah suatu masalah. Akan tetapi, jika mimpi buruk kerap muncul dan mengganggu tidur sehingga memengaruhi kehidupan sehari-hari, hal itu perlu diwaspadai sebagai tanda kondisi mental lainnya.

Untuk itu, mimpi buruk bisa dikatakan sebagai salah satu gangguan jika kita kerap mengalami mimpi buruk yang menggambarkan suatu kejadian traumatis berulang, mengalami kecemasan dan ketakutan secara terus-menerus, serta memperburuk konsentrasi karena selalu teringat mimpi buruk itu.

Baca juga: Kasus Pembunuhan yang Tak Pernah Terungkap

Kondisi-kondisi di atas bisa membuat kita lebih mudah lelah, kehilangan daya sosialisasi, dan menjadi lebih sensitif terhadap area gelap. Jika sudah mengalami tanda-tanda tersebut, segera pergi ke profesional agar mendapat penanganan yang tepat.

Pasalnya, tidur merupakan kebutuhan esensial manusia yang kualitasnya perlu diperhatikan. Apabila kualitasnya terganggu, hal ini bisa menimbulkan masalah kesehatan lainnya.

Lantas, bagaimana kelanjutan kisah Eva yang meregang nyawa karena mimpi mematikannya? Mimpi apa yang sebenarnya terjadi? Simak cerita lengkapnya dalam audio drama siniar Tinggal Nama episode “Mimpi Mematikan [Pt.1]” dengan tautan dik.si/TNS6E8 di Spotify.

Dengarkan juga kisah-kisah lainnya yang tak kalah mencekam melalui playlist YouTube Medio by KG Media. Kini, Tinggal Nama juga telah tersedia di Noice dengan tautan dik.si/NoiceTN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com