Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Abad Mengenang Kisah Hachiko, Anjing Paling Setia di Dunia

Kompas.com, 5 Juli 2023, 09:28 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber BBC

Setelah perjalanan kereta yang melelahkan, anak anjing tersebut tiba di kediaman Ueno di distrik Shibuya pada tanggal 15 Januari 1924, yang mana pada saat itu Hachiko awalnya dianggap sudah mati.

Menurut penulis biografi Hachiko, Prof. Mayumi Itoh, Ueno dan istrinya Yae merawatnya hingga sembuh selama enam bulan.

Ueno menamainya Hachi, atau delapan dalam bahasa Jepang. Ko adalah gelar kehormatan yang diberikan oleh murid-murid Ueno.

Baca juga: Alasan Ilmiah Anjing Setia kepada Pemiliknya 

Cerita Hachiko yang setia menunggu tuannya

Dalam rutinitasnya, Ueno biasa naik kereta untuk bekerja beberapa kali seminggu.

Sepanjang perjalanannya menuju Stasiun, dia sering ditemani ketiga anjingnya, termasuk Hachiko.

Ketiganya kemudian akan menunggu di sana hingga Uneo pulang bekerja pada malam hari.

Setiap kali Uneo bekerja, Hachiko terus melakukan kegiatan yang sama dari pagi sampai malam.

Tepatnya pada 21 Mei 1925, Ueno, yang saat itu berusia 53 tahun, meninggal karena pendarahan otak. Sedangkan Hachiko baru bersamanya selama 16 bulan.

"Saat orang-orang sedang terjaga, Hachi mencium bau Ueno dari rumah dan masuk ke dalam ruang tamu. Dia merangkak di bawah peti mati dan menolak untuk bergerak," tulis Prof Itoh.

Hachiko menghabiskan beberapa bulan berikutnya dengan keluarga yang berbeda di luar Shibuya, tetapi akhirnya pada musim panas 1925, dia dirawat oleh tukang kebun Ueno, Kikusaburo Kobayashi.

Setelah kembali ke daerah tempat tinggal mendiang majikannya, Hachiko terus melanjutkan perjalanan hariannya ke stasiun tanpa menghiraukan kondisi cuaca entah itu hujan atau cerah.

"Pada malam hari, Hachi berdiri dengan empat kaki di gerbang tiket dan memandang setiap penumpang seolah-olah sedang mencari seseorang,” tulis Prof Itoh.

Karyawan stasiun awalnya melihatnya sebagai pengganggu.

Penjual Yakitori juga terbiasa menuangkan air padanya dan tak jarang anak laki-laki kecil menggertak atau memukulnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau