Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunikasi Buruk Rusak Hubungan, Begini Tips Mencegahnya

Kompas.com - 05/07/2023, 21:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Hal ini berguna untuk membatasi membuat asumsi yang tidak berdasar dan mengklarifikasi dengan rasa ingin tahu apa yang tampaknya menjadi kata-kata terpenting yang digunakan seseorang.

"Mulailah dengan tidak berasumsi apa-apa. Jangan berpikir bahwa kita tahu apa yang mereka pikirkan tanpa mengklarifikasinya," ujar Reynolds.

Alih-alih berasumsi dan jadi orang yang "sok tahu", Reynolds menyarankan kita untuk menanyakan kepada orang tersebut apa arti kata-kata yang digunakannya bagi dia.

Pastikan juga untuk memahami apa yang dilihat ketika dia menjelaskan apa yang dimaksud.

Setelah kita memiliki pemahaman yang sama tentang makna yang dilekatkan pada kata-katanya, kita dapat melanjutkan percakapan.

Baca juga: Cara Deteksi Pembohong Lewat Komunikasi Non-Verbal

2. Berani untuk tidak berasumsi

Melepaskan keinginan untuk berasumsi terhadap pikiran orang lain membutuhkan keberanian.

Kita harus menggunakan tekad yang kuat untuk secara konsisten membiarkan diri menjadi lebih penasaran.

Tidak mengetahui apa yang dipikirkan orang bukan berarti kita tidak tahu apa-apa, dan itu bisa membuat kita menjadi sangat tertarik.

Dalam bukunya yang berjudul "In Awe: The New Science of Everyday Wonder and How It Can Transform Your Life", Dacher Keltner mengatakan, ada banyak kesempatan untuk mendapatkan rasa kagum setiap hari.

Keltner mendefinisikan rasa kagum sebagai perpaduan antara kekaguman, keingintahuan, dan apresiasi yang mendalam.

Ketika kita tenang dan membuka pikiran dengan kekaguman, maka kita dapat mengalami perasaan bebas dari kekhawatiran duniawi dan larut sepenuhnya ke dalam momen tersebut.

Dapatkah kita menggunakan rasa ingin tahu untuk terhubung lebih dalam?

Dapatkah kita beralih dari membuat asumsi cepat tentang apa yang orang lain maksud dan butuhkan menjadi ingin tahu tentang bagaimana manusia yang luar biasa dan mengejutkan yang bersama kita mendefinisikan dirinya sendiri, situasinya, dan keinginannya?

Biarkan kebutuhan dan ketakutan kita surut saat kita mencari, menyaksikan, serta menerima pengalaman orang yang menarik bersama kita.

Baca juga: Tips Membuat Komunikasi Antargenerasi Berjalan Lancar

3. Mengesampingkan rasa "sok tahu"

Pakar kepemimpinan dan inovasi, Hal Gregersen menyarankan untuk menghabiskan lebih banyak waktu berdiam diri, karena kita tahu bahwa kita bisa saja salah.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com