Pasalnya, wastra tradisional seringkali dibuat melalui proses yang ramah lingkungan dan menggunakan teknik-teknik tradisional yang ramah lingkungan.
Phillip juga melihat saat ini sudah banyak desainer yang menggabungkan elemen wastra nusantara dengan gaya pribadi Gen Z untuk menciptakan outift yang unik dan kreatif.
Ditambah lagi dengan penggunaan media sosial yang turut mendorong inovasi baru terkait desain busana.
Hal itu turut mendorong eksistensi wastra semakin mudah diterima generasi muda dan eksistensinya terus berkembang dari waktu ke waktu.
"Kita tidak bisa memungkiri karya dari desainer terus berkembang. Sekarang sudah banyak desain keren, wastra diolah jadi street wear, dibikin outer, rompi, kemeja, tunik dan look-nya sangat menarik."
"Apalagi media sosial kan juga mendukung dan jadinya wastra semakin dikenal luas. Karya desainer terus berkembang, jadinya (eksistensi) wastra ikut terbawa juga," tutup Phillip.
Baca juga: 5 Tips Sukses Meniti Karier untuk Para Gen Z
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.