KOMPAS.com - Love language merupakan bentuk dari cara seseorang dalam mengungkapkan dan menerima kasih sayang dari pasangan.
Konsep bahasa cinta yang diperkenalkan oleh penulis Gary Chapman ini merujuk pada preferensi setiap pasangan mengacu pada lima bahasa cinta.
Mulai dari words of affirmation, acts of service, receiving gifts, quality time hingga physical touch.
Masing-masing dari bahasa cinta tersebut memiliki preferensi tersendiri untuk membuat hubungan menjadi lebih dekat, intim, dan harmonis.
Baca juga: 4 Tips Hadapi Perbedaan Love Language dengan Pasangan
Memiliki kesamaan love language dengan pasangan tidak dapat menjamin kebahagiaan dalam hubungan. Bisa saja beberapa perbedaan bahasa cinta yang dimiliki pasangan justru dapat saling melengkapi.
Pakar hubungan yang berbasis di Amerika Serikat, Thalia Ouimet mengungkap tiga love language pasangan yang paling ideal.
Mereka dikatakan dapat saling melengkapi dan menjalin hubungan yang bahagia asalkan tidak ada hambatan dalam menjalin komunikasi yang baik. Melansir laman Bustle, berikut ulasan selengkapnya.
Pasangan yang memiliki bahasa cinta words of affirmation dan quality time bisa saling melengkapi.
Ketika satu pasangan merasa dicintai dengan menghabiskan waktu yang intim, ada banyak ruang tersisa untuk melakukan percakapan mendalam.
Mereka dapat saling berbagi, mengungkapkan dan merasakan kasih sayang di waktu bersamaan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.