Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips Mendidik Anak agar Tidak Jadi Pelaku "Bullying"

Kompas.com - 18/08/2023, 12:58 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan.

1. Perkuat rasa hormat dan kebaikan
Kita mungkin pernah berbicara dengan anak kita tentang menghormati orang dewasa, tetapi pastikan mereka memahami bahwa mereka harus menghormati semua orang, termasuk anak-anak, dan harus memperlakukan mereka dengan baik.

"Memberi label pada perilaku dan tindakan mereka sebagai baik, suka menolong, dan lembut adalah cara yang baik untuk memperkuat kebaikan maupun rasa hormat," jelasnya.

Baca juga: Kisah Alqe, Siswa yang Sempat Di-bully Kini Berkuliah di Luar Negeri

2. Ajarkan bahasa emosional
Sejak usia dini ajarkan bahwa kita semua memiliki emosi. Hal ini dapat membantu anak berlatih berkomunikasi dengan orang lain dan memahami apa yang dirasakan orang lain.

"Beri label pada emosi (marah, senang, kecewa, dsb) untuk membantu anak-anak mengidentifikasi apa yang mereka rasakan ketika sesuatu terjadi," ungkap Lee.

"Hal ini dapat membantu anak memahami bahwa orang lain juga memiliki perasaan," tuturnya.

3. Berlatih memberikan perhatian positif untuk mengajarkan pengendalian diri
Menurut Lee, memberikan banyak perhatian pada perilaku anak yang positif dapat membuat anak terhindar dari perilaku bullying.

Misalnya, kita bisa mengucapkan "Terima kasih telah membantu", atau "Terima kasih telah mendengarkan".

Lee juga menambahkan, untuk setiap koreksi atau hukuman yang kita berikan pada anak, usahakan untuk memberi tahu mereka bahwa apa yang mereka lakukan sudah benar.

Perhatian positif jauh lebih ampuh untuk membentuk perilaku daripada perhatian negatif, hukuman atau koreksi.

Baca juga: Jangan Langsung Menghukum Anak, Ini Penjelasannya

4. Cobalah jeda waktu untuk menenangkan diri
Anak kita bukanlah malaikat yang sempurna selama 24 jam sehari, jadi pada saat-saat di mana mereka mungkin mengalami kemarahan, berdebat, atau menyerang orang lain, jangan memberikan perhatian berlebihan pada perilaku negatifnya.

"Gunakan jeda waktu sebagai cara untuk menenangkan diri. Singkirkan semua perhatian, dan beri anak waktu untuk menenangkan diri," saran Lee.

"Singkirkan anak dan benda yang menyebabkan konflik dari situasi tersebut dengan segera tanpa banyak bicara. Setelah semuanya tenang, kita baru bisa menyelesaikan masalah," jelasnya.

5. Memperkenalkan pemecahan masalah
Mungkin anak kita berulang kali memukul adiknya, dan kita telah berulang kali mengoreksi perilakunya, namun perilaku itu terus berlanjut.

Lakukan pemecahan masalah bersama untuk mencari tahu penyebabnya. Kita bisa berkata 'Kamu terus memukul adikmu. Ada apa?'.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com