Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips Mendidik Anak agar Tidak Jadi Pelaku "Bullying"

Kompas.com - 18/08/2023, 12:58 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

"Dengan melakukan hal ini, kita mengajari anak untuk menyebutkan masalahnya dan mendapatkan perspektif mereka," terang Lee.

"Kemudian, dengan berbekal gambaran lengkap — mungkin si adik merusak mainan kakaknya — kita dapat menemukan solusi bersama," ujarnya.

Baca juga: Kapan Pertengkaran Antara Kakak Beradik Dianggap Tidak Normal?

6. Kenali teman-teman mereka
Perhatikan lingkaran pertemanan anak kita. Tidak bermaksud menguping pembicaraan anak  dan teman-temannya, tetapi amati bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain.

"Orangtua adalah guru pertama bagi anak-anak. Orangtua dapat terus mengajarkan tentang kepedulian satu sama lain dengan menjadi teladan yang positif bagi teman-teman anak mereka," jelasnya.

Bagaimana jika anak jadi korban bullying?
Di sisi lain, jika anak kita yang menjadi korban bullying, maka tidak seharusnya mereka membalas dengan perilaku bullying juga.

Menurut Lee, perilaku agresif tetaplah perilaku agresif meskipun seseorang telah menyakiti kita terlebih dahulu.

"Agresi mungkin tampak seperti solusi dalam jangka pendek, tetapi pada akhirnya dapat menyebabkan masalah yang jauh lebih besar dalam hidup. Masyarakat lebih menghargai pengendalian diri dan ketegasan," ungkapnya.

Baca juga: 3 Rumah Sakit Ditegur Kemenkes Buntut Perundungan Dokter, Mana Saja?

Jadi meskipun mungkin ada budaya agresi verbal dalam beberapa hubungan anak kita, penting bagi mereka untuk belajar bagaimana mengelola diri mereka sendiri dengan cara yang tidak melanggengkan pola perilaku negatif ini dengan orang lain.

Lee memberikan beberapa contoh sebagai berikut:

• Anak-anak bisa belajar untuk berdiri dan berkata, "Hentikan!" atau "Kita tidak boleh melakukan itu" jika ada sesuatu yang sudah kelewatan.

• Jika mereka di-bully, ajarkan anak untuk tidak untuk membalas kemarahan atau rasa sakit hati kepada pelaku. Mereka bisa melaporkannya kepada orangtua, guru atau konselor di sekolah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com