KOMPAS.com - Banyak pasangan berharap bisa memiliki anak laki-laki.
Keinginan ini tentunya sangat manusiawi dan sebenarnya bisa diwujudkan dengan beberapa cara, alami maupun buatan.
“Ada beberapa tip dan trik yang disarankan untuk hamil anak jenis kelamin tertentu atau yang lain, namun, tidak ada bukti ilmiah yang nyata bahwa semua ini berhasil,” kata Dr. Jodie Horton, MD., obgyn di Washington, AS.
Baca juga: 4 Mitos Tanda-tanda Hamil Anak Laki-laki, Bagaimana Faktanya?
“Terlepas dari kurangnya penelitian bahwa metode apa pun dapat berhasil, itu tidak akan menghentikan orang untuk mencoba.”
Menurut Dr. Horton, pasangan yang ingin meningkatkan peluang hamil anak laki-laki dapat memilih metode pemilihan jenis kelamin melalui fertilisasi in vitro.
Namun untuk alternatif yang lebih alami dan murah, berikut beberapa metode yang disarankannya.
Salah satu riset mendapati, ibu yang meningkatkan asupan kalori dan makan sereal sarapan lebih cenderung hamil anak laki-laki.
Tidak ada data ilmiah pendukungnya tapi banyak yang beranggapan makanan tersebut meningkatkan alkalin dalam tubuh wanita.
Baca juga: 6 Perbedaan Hamil Bayi Laki-laki dan Perempuan
Tingkat alkalin yang tinggi ini diyakini menciptakan lingkungan pH tinggi yang sempurna untuk mengandung anak laki-laki.
Makanan yang direkomendasikan, antara lain:
Sebaliknya, calon ibu sebaiknya menghindari:
"Penting untuk mengonsumsi vitamin prenatal dengan asam folat setidaknya tiga bulan sebelum hamil," pesan Dr. Horton.
Untuk meningkatkan peluang hamil bayi laki-laki, kita bisa minum vitamin dengan tambahan kandungan tertentu.
Misalnya, minyak evening primrose dan guaifenesin yang dikatakan dapat meningkatkan kualitas lendir serviks, sehingga memudahkan sperma mencapai sel telur.
Baca juga: Tips Menjaga Sperma Tetap Sehat Menurut Sains
Sperma laki-laki yang memproduksi sperma berenang lebih cepat daripada sperma perempuan dan mencapai sel telur lebih cepat sehingga menjadi yang pertama membuahi sel telur.
Ada beberapa metode yang bisa kita terapkan untuk menghitung masa subur untuk meningkatkan peluang hamil anak laki-laki.
Dikembangkan oleh Dr. Landrum B. Shettles pada tahun 1960-an, metode ini berfokus pada waktu hubungan intim untuk meningkatkan peluang pasangan memiliki anak laki-laki atau perempuan.
Baca juga: Mengenal Kapan Masa Ovulasi dan Tandanya untuk Mendukung Program Hamil
Praktiknya mengajurkan kita untuk berhubungan seks pada hari perempuan berovulasi hingga tiga hari setelahnya.
Disarankan untuk menghindari seks di antara periode menstruasi dan hari-hari menjelang ovulasi.
Tujuannya untuk memastikan sperma penghasil anak laki-laki sampai di sel telur lebih cepat.
Pasangan dianjurkan berhubungan seks 4-6 hari sebelum ovulasi untuk menghasilkan anak laki-laki.
Dibuat oleh ahli mikrobiologi Kathryn Taylor, metode ini dilakukan dengan jadwal seks yang ketat.
Sebagai permulaan, calon ibu harus memetakan hormon luteinising, yang merupakan pemicu ovulasi, dua kali sehari selama setidaknya tiga bulan sebelumnya.
Baca juga: 6 Cara Agar Hamil Anak Laki-laki
Lalu pasangan dianjurkan berhubungan seks sedekat mungkin dengan ovulasi dan hindari 2-3 hari sebelum ovulasi agar bisa hamil anak laki-laki.
“Jika Anda jarang berhubungan seks, pasangan Anda akan memiliki jumlah sperma yang lebih banyak," terangnya.
Baca juga: Jarang Berhubungan Seks Berdampak pada Kesehatan Fisik dan Mental, Benarkah?
"Sperma laki-laki diyakini tidak sekuat sperma perempuan sehingga jumlah sperma yang lebih banyak dapat membatasi peluang sperma laki-laki untuk membuahi sel telur terlebih dahulu,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.