Cek secara berkala dengan pasangan open relationship kita untuk memastikan apakah ia masih menerapkan hal yang serupa.
Bisa jadi perasaan atau pendapatnya sudah berubah yang bisa berdampak pada jenis hubungan kita.
"Atau Anda mungkin baik-baik saja dengan sesuatu pada satu titik, tetapi sesuatu telah berubah, dan Anda tidak lagi setuju dengan itu." kata Konsul.
Ini akan menjadi percakapan yang rentan dan jujur tapi dibutuhkan.
Open relationship adalah hal yang baru bagi kebanyakan orang.
Jadi kita butuh waktu dan pemahaman untuk menjalaninya dengan benar.
“Bersedia untuk belajar dan tumbuh bersama,” kata Bodram.
Baca juga: Menetapkan Aturan dalam Open Relationship? Ini Caranya
“Hanya karena open relationship mungkin terlihat berbeda di TV atau media sosial, yakinkan diri Anda pada kenyataan bahwa setiap hubungan itu unik, termasuk hubungan Anda sendiri," tambahnya.
Ia menekankan, itu akan menjadi proses percakapan dan pembelajaran yang berkelanjutan bagi kita sehingga perlu bersabar pada diri sendiri maupun pasangan.
Open relationship yang melibatkan aktivitas seksual harus dilakukan dengan aman.
Tetapkan aturannya termasuk penggunaan kondom dan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk menjaga kesehatan.
Baca juga: Memahami Seks Aman dan Nyaman Pasca-operasi Caesar
Di sisi lain, ada beberapa aturan open relationship tentang apa yang sebaiknya dihindari
Beri waktu yang cukup untuk memutuskan apakah open relationship benar-benar layak diterapkan bagi kita dan pasangan.
“Mungkin Anda ingin berkencan dengan banyak orang, atau Anda hanya ingin mengeksplorasi secara seksual tetapi belum tentu secara emosional, atau mungkin Anda belum yakin dengan apa yang Anda inginkan,” kata Konsul.