KOMPAS.com - Sebagian besar kasus infeksi penyakit kelamin, penyebabnya berasal dari praktik seks yang tidak aman.
Aktivitas seksual yang tidak aman itu merujuk pada praktik seksual yang tidak ada tindakan pencegahan atau perlindungan yang mencegah penularan penyakit menular seksual (PMS).
Sejumlah aktivitas seksual yang tidak aman meliputi hubungan seks tanpa kondom, cara penggunaan kondom yang tidak tepat, hingga alat bantu seks yang tidak steril.
Baca juga: 7 Langkah Aman Cegah Penyakit Kelamin, Kondom Saja Tidak Cukup
Untuk mengurangi risiko penyakit kelamin, penting untuk menggunakan metode kontrasepsi yang tepat hingga melibatkan komunikasi terbuka dengan pasangan.
Melansir laman NHS, berikut sederet aktivitas seksual beserta upaya pencegahan penyakit kelamin yang perlu diperhatikan.
Risiko penyakit kelamin yang dapat menular melalui kontak kelamin ini meliputi klamidia, kutil kelamin, gonore, HIV hingga sifilis.
Infeksi penyakit kelamin dapat menular meski hanya dengan penetrasi dangkal atau tidak ejakulasi.
Sebab, cairan pra-ejakulasi juga memiliki residu infeksi yang bisa menular melalui kontak kelamin.
Menggunakan kondom saat berhubungan seks vaginal dapat membantu melindungi pasangan dari risiko penularan penyakit kelamin.
Faktanya, banyak risiko penyakit kelamin yang dapat menular melalui anal seks, seperti klamidia, kutil kelamin, HIV, gonore, sifilis, hingga hepatitis C.
Dalam mencegahnya, penggunaan kondom yang lebih kuat yang dirancang khusus untuk penetrasi anal dapat membantu mencegah penularan.
Baca juga: Cegah Penularan Penyakit Kelamin Saat Seks Oral, Pakai Kondom
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.