Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/08/2023, 18:29 WIB
Elisabeth Christ Adventia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Semua orang bermimpi mendapatkan gaji yang adil sesuai apa yang dikerjakannya, dan perusahaan pun dengan senang hati memberikan gaji tersebut.

Namun kenyataannya, gaji yang diperoleh dari perusahaan seringkali tidak sesuai dengan harapan karyawan. Akibatnya banyak karyawan mengeluh gajinya tidak cukup atau tidak sesuai.

Cara mengatasinya adalah mencari pekerjaan lain yang gajinya lebih besar, atau meminta kenaikan gaji di perusahaan kamu sekarang bekerja.

Tapi kita semua tahu, minta kenaikan gaji tidaklah gampang. Saat ingin meminta kenaikan gaji, komunikasi yang efektif adalah kuncinya. Ada kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu yang bisa melancarkan usahamu untuk mendapatkan kenaikan gaji.

Bila salah menggunakan kata --apalagi saat minta kenaikan gaji seseorang kerap terbawa emosi-- bisa-bisa malah berujung pada hubungan yang tidak nyaman dengan atasan, atau mempengaruhi karir kita.

"Negosiasi kenaikan gaji adalah tentang kompromi. Kita harus bisa menyeimbangkan tujuan kita dengan tujuan perusahaan sehingga kedua belah pihak tidak merasa dirugikan," ujar Andre Lares, seorang pakar negosiasi di Shapiro Negotiations Institute.

Öleh karenanya persiapan dalam memberi alasan yang tepat, cara menyampaikan, membangun suasana, dan pilihan kata harus dipelajari agar bisa menambah peluang permintaan kenaikan gaji dikabulkan.

Baca juga: Tips Negosiasi Gaji untuk Para Fresh Graduate

Jenis kenaikan gaji

Direktur SDM di sebuah perusahaan luar angkasa dan konsultan manajemen SDM dengan pengalaman lebih dari 10 tahun, Rebecca Metts, mengatakan bahwa saat meminta kenaikan gaji, kita tidak sekedar meminta berapa tambahan yang kita inginkan.

Hal yang harus terlebih dulu dilakukan sebelum menghadap atasan adalah menentukan apa sebenarnya yang kamu minta. Untuk melakukan itu, kita perlu mengetahui jenis kenaikan gaji apa yang kita minta dari dua jenis ini:

Kenaikan gaji tanpa promosi jabatan

Berdasarkan penjelasan dari Metts, kenaikan gaji tanpa promosi biasanya terkait dengan peningkatan biaya hidup seperti inflasi atau kenaikan harga di tempat kamu bekerja.

"Artinya, berdasarkan perbandingan harga-harga tersebut, kamu tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup alias dibayar terlalu rendah dalam pekerjaan,” jelas Metts.

Kenaikan gaji serta promosi jabatan

Situasi lain yang mendorong orang untuk meminta kenaikan gaji adalah ketika mereka ingin meningkatkan karirnya ke posisi yang lebih tinggi, karena bisa jadi mereka sudah melakukan pekerjaan atau tanggung jawab di posisi tersebut.

Kenaikan gaji dengan promosi jabatan ini lebih berfokus pada masa depan seperti bagaimana seseorang membantu perusahaan untuk maju. Bila disetujui, seseorang akan mendapatkan jabatan baru, gaji yang lebih tinggi, dan keuntungan yang lebih banyak.

Baca juga: Jangan Asal, Ini 6 Cara Jawab Pertanyaan Gaji dalam Wawancara Kerja

Kuncinya adalah komunikasi

Dalam meminta kenaikan gaji, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan.Freepik/benzoix Dalam meminta kenaikan gaji, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan.
Jika sudah menentukan jenis kenaikan gaji yang diinginkan, sekarang saatnya mempelajari cara berkomunikasi yang efektif.

Lares, penulis buku Persuade: The 4-Step Process to Influence People and Decisions, Metts, dan ahli pakar sumber daya manusia membagikan tentang apa yang sebaiknya dan tidak seharusnya diucapkan ketiga menegosiasikan kenaikan gaji.

Jangan katakan: “Saya pantas mendapatkan kenaikan gaji.”

Hindari perkataan yang memancing perlawanan. Cynthia Banks, profesor bisnis di Universitas Colorado, mantan CEO perusahaan pendidikan global, menjelaskan bahwa ungkapan seperti “Saya telah berkontribusi banyak untuk perusahaan” terkesan seperti menyalahkan sehingga membuat manager menjadi defensif.

Banks menambahkan bahwa dari sudut pandang perusahaan, karyawan telah dibayar secara adil sesuai kesepakatan dan jika ingin meminta kenaikan gaji, karyawan harus menunjukkan kinerja lebih.

Sebagai gantinya, coba katakan seperti ini: “Saya sangat menikmati bekerja untuk perusahaan ini dan saya bersemangat untuk membantunya berkembang dengan cara tertentu. Saya pikir keterampilan saya akan sangat cocok untuk proyek ini, dan saya ingin berbicara lebih banyak tentang bagaimana mengembangkan karir saya di sini.”

Hal ini membuka pintu untuk bernegosiasi dari sudut pandang positif. Bersikap berhak atau menuntut adalah salah satu kebiasaan kerja buruk yang harus kita hindari.

Baca juga: Keuntungan Membicarakan Besaran Gaji dengan Teman Kerja

Jangan katakan: “Saya punya tawaran lain. Jika perusahaan tidak bisa memenuhinya, saya keluar.”

Daripada bersikap kekanakan dan memaksa dengan memberikan ultimatum seperti ini, cobalah untuk menjadi kolaboratif karena perusahaan sesungguhnya lebih memilih untuk membahagiakan karyawan mereka mengingat hal tersebut biasanya lebih hemat daripada merekrut karyawan baru.

Sebagai gantinya, coba katakan seperti ini: “Saya senang bekerja di sini, dan saya lebih suka bertahan, namun saya harus realistis mengenai tawaran-tawaran lainnya. Bisakah kita membicarakannya?”

Jangan katakan: “Saya melihat di perusahaan lain, posisi saya ini dibayar Rp 20 juta. Jadi menurut saya, saya harus dibayar sebesar itu juga.”

Jangan langsung membandingkan gaji posisi perusahaan lain sebagai pembuka. Carilah informasi pasar mengenai gaji umum posisi kita di area bekerja. Mungkin kamu memang dibayar dibawah standar, tapi jangan langsung membahasnya.

Barangkali terdapat regulasi atau aturan tertentu di perusahaan mengenai kenaikan gaji dan bila memang terdapat proses panjang serta berkas-berkas yang harus diurus, lakukanlah untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

Sebagai gantinya, coba katakan seperti ini: “Bisakah Anda memberi tahu saya bagaimana Anda mencari kisaran gaji untuk pekerjaan saya?”

Baca juga: 6 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Minta Kenaikan Gaji

Jangan katakan: “Saya ingin dibayar Rp 15 juta per bulan.”

Berfokus pada nominal yang didapatkan adalah sebuah kesalahan. Kompensasi dari perusahaan untuk karyawan tidak hanya berbentuk uang namun juga faktor-faktor lain seperti bonus tahunan atau kinerja, biaya relokasi, kenaikan jabatan, asuransi ketenagakerjaan, opsi saham di perusahaan, biaya pendidikan, lebih banyak waktu liburan atau cuti, atau lebih banyak kebebasan dalam pekerjaan.

Menegosiasikan faktor-faktor lain tersebut justru dapat menghasilkan kenaikan yang lebih baik.

Sebagai gantinya, coba katakan seperti ini: “Saya ingin berbicara tentang pekerjaan yang telah saya lakukan di posisi ini dan bagaimana saya dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya, serta kemungkinan meningkatkan peluang dan kompensasi saya. Kapan saat yang tepat untuk ngobrol?

Jangan katakan: “Sudah lama saya tidak mendapat kenaikan gaji. Saya pikir ini saatnya untuk mendapat kenaikan gaji. Saya sungguh seorang pekerja keras!”

Cobalah hindari mengatakan hal ini sebab kamu akan tampak tidak yakin atau tidak siap untuk meminta kenaikan gaji.

Teliti prosedur promosi dan kenaikan gaji di perusahaan, lalu fokus pada kontribusi dan manfaat spesifik bagi perusahaan. Berikan contoh nyata dari kerja keras yang telah dilakukan alih-alih hanya mengaku sebagai pekerja yang rajin.

Sebagai gantinya, coba katakan seperti ini: “Saya telah melakukan A, B, dan C, yang telah memberikan manfaat besar bagi perusahaan, seperti X, Y, dan Z. Apa lagi ya yang dapat saya lakukan untuk membantu perusahaan untuk terus tumbuh atau mencapai tujuannya? Saya ingin sekali membicarakan hal itu dengan kemungkinan kenaikan gaji atau semacam kenaikan kompensasi. Kapan Anda bersedia untuk berbicara?”

Baca juga: Pilih Mana: Gaji Besar Atau Pekerjaan yang Memuaskan?

Jangan katakan: “Mengapa saya tidak mendapat kenaikan gaji? Apa kesalahan yang telah saya perbuat? Kenapa kalian tidak menyukaiku?”

 

Meskipun meminta kenaikan gaji dapat diterima, pendekatan argumentatif harus dihindari. Pendekatan ini dapat membahayakan peluang untuk kenaikan gaji di masa mendatang. Kenaikan gaji melibatkan negosiasi sepanjang waktu bekerja, bukan satu diskusi satu waktu.

Menurut Lares, bereaksi secara pribadi dan mengungkapkan rasa frustrasi dapat berdampak negatif terhadap peluang kenaikan gaji kita di masa depan.

Disarankan untuk menghindari membuat pernyataan impulsif saat kesal, karena meluangkan waktu untuk menenangkan diri dan berpikir sebelum merespons sangatlah penting.

Sebagai gantinya, coba katakan seperti ini: “Saya memahami Anda berada di bawah banyak tekanan, dan saya menghormati keputusan Anda saat ini. Saya senang memberikan kontribusi kepada perusahaan ini, dan saya berharap kita dapat meninjau kembali pembicaraan tentang kenaikan gaji. Bolehkah saya menghubungi Anda kembali dalam enam bulan?”

Jangan katakan: “Anda menjanjikan saya kenaikan gaji enam bulan lalu!”

Kita mungkin tidak melihat kenaikan gaji yang dijanjikan karena berbagai alasan, seperti komitmen yang tidak terpenuhi, perubahan kondisi perusahaan, atau kelupaan, seperti yang dijelaskan oleh Metts.

Janji-janji lisan hanya mempunyai sedikit manfaat kecuali jika didokumentasikan dengan email atau pesan teks yang dapat menjadi bukti.

Meskipun hal ini bisa membuat frustasi, masih ada peluang untuk mengatasinya secara diplomatis. Menyampaikan dengan sopan dengan asumsi positif dapat membantu menata situasi secara efektif, dan cenderung lebih berhasil.

Sebagai gantinya, coba katakan seperti ini: “Saya baru saja memikirkan tentang percakapan yang kita lakukan beberapa waktu lalu tentang kenaikan gaji. Saya tidak tahu apa yang menahannya, tapi saya harap kita bisa membicarakannya.”

Baca juga: 5 Kalimat yang Jangan Dikatakan Saat Minta Naik Gaji, Ini Gantinya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com