KOMPAS.com - Indonesia memiliki sangat banyak kain tradisional yang indah, mulai dari tenun, batik, songket, dan lainnya. Kain yang dulu dipakai sebagai busana ini sekarang bisa juga dikreasikan menjadi barang lain, misalnya tas.
Inilah yang dilakukan WovLea Bags Indonesia, brand tas handmade yang memiliki tampilan chic, modis, dan elegan. WovLea adalah singkatan dari Woven & Leather, mengingat koleksinya menggunakan material wastra atau kain tradisional Indonesia yang dipadukan dengan leather atau kulit.
Lisa Zen Purba, Owner WovLea Bags, menyebutkan, sejauh ini kain tenun yang digunakan berasal dari Bali, Sumba, dan Lombok. “Mengapa kain tenun dari tiga daerah ini yang banyak kami gunakan? Karena pengerjaannya secara material lebih mudah untuk dibentuk tas,” ungkap Lisa.
Lisa menjelaskan bahwa tidak semua wastra, terutama kain tenun, bisa dibentuk menjadi tas. Kesulitannya adalah ketika membuat pola. Selain itu, harga kain tenun juga tidak murah. Itu yang membuat hampir semua koleksi tas WovLea memadukan antara kain tenun dan kulit agar harganya masih terjangkau.
“Koleksi tas WovLea masih tetap menonjolkan ciri khas Indonesia lewat wastra yang dipadukan dengan kulit, sehingga cost pembuatannya tidak terlalu mahal. Harga koleksi tas kami berkisar antara Rp 150.000 hingga Rp 1,5 juta,” ungkap Lisa.
Selain itu, Wovlea juga kerap ikut dalam berbagai pameran, seperti dalam ajang “ASEAN Weekend Market 2023” pada 1-3 September 2023 di Gedung Serba Guna, Senayan, Jakarta.
ASEAN Weekend Market adalah pameran yang menampilkan produk-produk usaha kecil dan menengah (UKM) dari 10 negara ASEAN.
Diselenggarakan oleh Kadin dan ASEAN-BAC, acara ini merupakan perayaan kewirausahaan dan kreativitas, di mana para pengunjung dapat terhubung langsung dengan pemilik UKM untuk bertukar ide dan membina kolaborasi yang menguntungkan.
WovLea Bags Indonesia sendiri mengambil bagian dalam ajang internasional ini karena termasuk produk binaan dari Kadin Pusat.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.