Oleh: Rangga Septio Wardana dan Brigitta Valencia Bellion
KOMPAS.com - Mengutamakan diri sendiri tak selalu berarti egois. Pasalnya, mengutamakan diri sendiri penting untuk mencapai keseimbangan antara karier dan tanggung jawab pribadi.
Hal tersebut akan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup, kesehatan, hubungan, dan keberhasilan jangka panjang. Dengan demikian, seseorang yang mengutamakan diri sendiri cenderung lebih sukses dan merasa hidupnya lebih berarti.
Informasi ini pun menjadi pembahasan utama dalam siniar Obsesif bertajuk “Hargai dan Utamakan Diri Sendiri Terlebih Dulu” yang dapat diakses melalui tautan bit.ly/ObsesifDiri.
Kebanyakan orang terlalu bersemangat membahagiakan orang lain sehingga lupa dengan kebahagiaan dirinya sendiri. Jika berlebihan, kondisi tersebut dapat menimbulkan seseorang rentan merasa hampa atau kecewa.
Padahal, yang bertanggung jawab atas kebahagiaan seseorang adalah dirinya sendiri. Oleh karena itu, setiap orang perlu belajar untuk mengutamakan dirinya sendiri.
Ketika terjebak dalam keinginan untuk membahagiakan orang lain, seseorang tak akan memiliki keberanian untuk mengatakan “tidak”. Padahal, kondisi tersebut akan berdampak buruk pada kesehatan emosional.
Baca juga: Jangan Dipendam, Segera Sembuhkan Luka Batinmu
Mengutamakan diri sendiri bisa dimulai dengan berani mengatakan “tidak” pada hal yang tak sesuai dengan kapasitas atau kebutuhan pribadi. Hal ini akan membantu mengurangi beban emosional yang ditimbulkan akibat terlalu banyak menanggapi tuntutan orang lain.
Dengan demikian, kita dapat menjaga keseimbangan emosional dan mencegah stres yang berlebihan.
Dilansir dari Forbes, Beberapa orang sukses cenderung lebih mengutamakan diri sendiri dibanding kebahagiaan orang lain. Liz Johnson, atlet Paralimpiade yang telah sukses meraih beberapa medali, mempelajari pentingnya mengutamakan diri sendiri untuk kesuksesan kariernya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.