Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pantangan bagi Orangtua Saat Merawat Anak Sakit

Kompas.com - 04/09/2023, 11:02 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Orangtua pasti berusaha memberikan perawatan terbaik ketika anaknya sakit.

Tak jarang, ini juga menyita emosional kita dengan perasaan takut, bingung, khawatir dan sedih.

Semua hal diupayakan agar buah hati lekas sehat dan ceria kembali termasuk mencari informasi maupun berbagai tips soal penyakit anak.

Baca juga: Pertolongan Pertama Saat Anak Sakit Batuk, Pilek, dan Demam

Namun tidak semuanya perlu dilakukan, menurut Kelly Fradin, MD, dokter anak jebolan Harvard, yang sekaligus ibu dua anak.

Sebaliknya, ada lima pantangan yang sebaiknya dipatuhi orangtua saat merawat anak yang sakit.

Jangan bangunkan anak demam yang sedang tidur demi minum obat

Tidur penting untuk penyembuhan, pemulihan, dan pertumbuhan tubuh anak.

"Hal ini mungkin sulit didapat ketika anak Anda mengalami batuk atau hidung tersumbat yang membuat mereka tetap terjaga," terang Kelly.

Baca juga: Kenapa Minum Obat Harus Makan Dulu? Kenali 4 Alasannya...

Jika kondisi mereka cukup nyaman untuk tidur maka kondisinya tidak tergolong darurat untuk segera diberikan pengobatan.

Dengan membiarkan anak beristirahat, sistem kekebalan mereka mungkin akan lebih siap melakukan tugasnya dan membantu melawan virus.

Berikan obat penurun demam jika dirasa tidak nyaman

Berikan obat penurun demam yang dijual bebas dan aman dengan kandungan asetaminofen dan ibuprofen agar anak merasa lebih nyaman.

Khususnya saat anak demam, bernapas lebih cepat atau lebih keras, minum lebih sedikit cairan atau sulit istirahat karena sakitnya.

Namun segera periksakan anak ke dokter jika kondisinya tak juga berubah dalam tiga hari.

Baca juga: Cara Mengatasi Demam Anak Tanpa Obat, Ini Kata Dokter

Suhu tubuh bukan takaran utama

Ilustrasi termometer.UNSPLASH/DONY WARDHANA Ilustrasi termometer.

"Termometer bukanlah instrumen yang paling presisi," tandas Kelly.

Sebaliknya, orangtua perlu melihat kondisi tubuh anak secara fisik.

Baca juga: Mengukur Suhu Tubuh Anak Saat Demam

Jika anak masih merasa biasa saja, bernapas dengan normal, dan terhidrasi dengan baik, ini mungkin bukan keadaan darurat.

"Namun, jika mereka terlihat sangat sakit dan termometer Anda menunjukkan tidak ada demam, mereka mungkin masih memerlukan perhatian medis," pesan Kelly.

Madu untuk meredakan batuk

Dibandingkan menggunakan obat-obat kimia untuk mengobati batuk pada anak, Kelly menganjurkan madu sebagai penyembuh utama.

"Untuk anak di atas satu tahun, saya hanya menggunakan madu atau sirup obat batuk dengan bahan utama madu," jelasnya.

Obat ini terbukti bekerja sama baiknya dengan obat lain, namun dengan risiko yang lebih kecil.

Baca juga: Kenali Penyebab Batuk Anak dan Cara Sederhana Meredakannya

Jangan mengukur obat dengan sendok teh

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menambahkan 176 obat sirup yang memenuhi ketentuan dan aman digunakan sepanjang sesuai aturan pakai.Shutterstock/Ground Picture Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menambahkan 176 obat sirup yang memenuhi ketentuan dan aman digunakan sepanjang sesuai aturan pakai.
Kebiasaan mengukur dosis obat dengan sendok teh berisiko menyebabkan kesalahan pengobatan.

Dosis anak-anak bervariasi berdasarkan usia dan berat badan.

Baca juga: 6 Langkah Mudah Mengajari Anak Minum Obat Pil atau Tablet

Sendok teh memiliki ukuran yang berbeda-beda, selain beberapa orang yang kadang juga menerapkan ukuran sendok makan.

"Demi keamanan, saya selalu memberikan informasi takaran dalam mililiter untuk meningkatkan presisi dan mencegah kesalahan," terang Kelly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com