KOMPAS.com - Angina, atau awam menyebutnya sebagai angin duduk, adalah sensasi nyeri dada atau ketidaknyamanan yang muncul saat jantung kekurangan suplai darah yang mengandung oksigen yang cukup.
Dalam usahanya untuk mengatasi kekurangan ini, jantung akan berdetak lebih cepat dan lebih keras yang akhirnya menyebabkan rasa sakit di dada.
Kondisi ini memang tidak mengancam nyawa tetapi bisa jadi tanda peringatan seseorang beresiko terkena serangan jantung atau stroke.
Gejala angina ternyata bisa berbeda. Banyak orang yang mengalami angin duduk menggambarkan rasa nyeri atau tekanan di area dada mereka, atau seperti adanya tekanan atau sesak di dada.
Ada pula yang menggambarkan sensasi ini mirip dengan masalah pencernaan, sementara yang lain merasa sulit untuk menggambarkannya dengan kata-kata.
Biasanya, ketidaknyamanan ini bermula di belakang tulang dada, meskipun terkadang sulit untuk menentukan dengan pasti lokasi asalnya.
Baca juga: Gejala dan Cara Mencegah Angin Duduk, Bedakan dengan Serangan Jantung
Nyeri atau ketidaknyamanan yang muncul di dada dapat merambat ke bagian lain tubuh bagian atas, termasuk leher, rahang, bahu, lengan, punggung, atau perut.
Sementara itu, tanda-tanda angin duduk pada wanita antara lain mual, muntah, rasa tidak nyaman di bagian leher, rahang, tenggorokan, perut, atau punggung, serta kesulitan bernapas.
Ketika pasokan darah dan oksigen ekstra tidak lagi dibutuhkan tubuh, gejalanya akan mereda.
Sayangnya, gejala-gejala ini seringkali tidak dianggap sebagai tanda masalah jantung pada wanita, sehingga pengobatan untuk mereka bisa terlambat karena tidak langsung memeriksakan diri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.