Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polusi Udara Bisa Sebabkan Penyakit Jantung, Simak Faktanya

Kompas.com - 08/09/2023, 15:18 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dampak kesehatan akibat polusi udara rupanya tidak hanya mengganggu pada sistem pernapasan, lebih dari itu ada risiko lain yang lebih fatal, yaitu memicu penyakit jantung.

Penyakit jantung atau gangguan kardiovaskular masih menjadi ancaman dunia, bahkan sering disebut-sebut sebagai penyebab kematian nomor satu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatatat lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.

Di Indonesia sendiri, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan tren peningkatan kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah di kalangan masyarakat Indonesia, setidaknya 15 dari 1.000 orang atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung.

Terlepas dari pola makan hingga gaya hidup, ternyata kualitas udara yang buruk akibat polusi udara pun memiliki keterkaitan dalam memicu penyakit jantung.

Setidaknya, hal itu dikatakan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Teuku Istia Muda Perdan, Sp. J. P, FIHA dari RS Pondok Indah, Bintaro Jaya.

"Polusi udara bertanggung jawab atas 25 persen kematian akibat kardiovaskular. Hal ini berarti individu yang tinggal atau beraktivitas di perkotaan berisiko lebih besar mengalami gangguan kardiovaskular," ujar dokter Teuku.

Baca juga: Ancaman Polusi Udara, 3 Produk Ini Paling Banyak Dicari di E-commerce 

Hubungan antara polusi udara dan penyakit jantung disebabkan oleh kontaminasi polutan di udara yang kemudian masuk ke dalam tubuh.

Misalnya pada pencemaran seperti emisi karbon membuat udara jadi tercampur dengan partikel amonia, karbon monoksida, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida.

Kombinasi polutan di udara itu dikatakan tidak layak untuk dihirup dan cukup berbahaya bagi kesehatan.

"Polutan mikroskopis di udara dengan ukuran PM2.5 meningkatkan risiko terjadinya gagal jantung karena ketika terhirup, ukurannya yang sangat kecil mampu menembus pembuluh darah dan menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah," jelasnya lagi.

Pada kondisi aterosklerosis atau adanya penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah arteri, polutan dalam tubuh dapat memicu terbentuknya zat radikal bebas yang berperan dalam proses pembentukan plak pada dinding pembuluh darah.

Jika plak tersebut pecah, kondisi itu dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, hingga kematian.

Baca juga: Ancaman Polusi Udara, 3 Produk Ini Paling Banyak Dicari di E-commerce 

 

Ilustrasi polusi udara, dampak polusi udara pada kesehatan mental. Shutterstock/Fotos593 Ilustrasi polusi udara, dampak polusi udara pada kesehatan mental.

Kesadaran masyarakat dan kesiapan layanan medis

Masalah polusi udara bukan hanya berdampak pada individu, tetapi juga banyak dari kelompok masyarakat yang ada di Indonesia.

Untuk memastikan kualitas hidup yang lebih baik, tentu pencegahan penyakit jantung menjadi hal yang utama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com