Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Polusi Udara Bisa Sebabkan Penyakit Jantung, Simak Faktanya

KOMPAS.com - Dampak kesehatan akibat polusi udara rupanya tidak hanya mengganggu pada sistem pernapasan, lebih dari itu ada risiko lain yang lebih fatal, yaitu memicu penyakit jantung.

Penyakit jantung atau gangguan kardiovaskular masih menjadi ancaman dunia, bahkan sering disebut-sebut sebagai penyebab kematian nomor satu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatatat lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.

Di Indonesia sendiri, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan tren peningkatan kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah di kalangan masyarakat Indonesia, setidaknya 15 dari 1.000 orang atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung.

Terlepas dari pola makan hingga gaya hidup, ternyata kualitas udara yang buruk akibat polusi udara pun memiliki keterkaitan dalam memicu penyakit jantung.

Setidaknya, hal itu dikatakan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Teuku Istia Muda Perdan, Sp. J. P, FIHA dari RS Pondok Indah, Bintaro Jaya.

"Polusi udara bertanggung jawab atas 25 persen kematian akibat kardiovaskular. Hal ini berarti individu yang tinggal atau beraktivitas di perkotaan berisiko lebih besar mengalami gangguan kardiovaskular," ujar dokter Teuku.

Hubungan antara polusi udara dan penyakit jantung disebabkan oleh kontaminasi polutan di udara yang kemudian masuk ke dalam tubuh.

Misalnya pada pencemaran seperti emisi karbon membuat udara jadi tercampur dengan partikel amonia, karbon monoksida, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida.

Kombinasi polutan di udara itu dikatakan tidak layak untuk dihirup dan cukup berbahaya bagi kesehatan.

"Polutan mikroskopis di udara dengan ukuran PM2.5 meningkatkan risiko terjadinya gagal jantung karena ketika terhirup, ukurannya yang sangat kecil mampu menembus pembuluh darah dan menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah," jelasnya lagi.

Pada kondisi aterosklerosis atau adanya penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah arteri, polutan dalam tubuh dapat memicu terbentuknya zat radikal bebas yang berperan dalam proses pembentukan plak pada dinding pembuluh darah.

Jika plak tersebut pecah, kondisi itu dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, hingga kematian.

 

Kesadaran masyarakat dan kesiapan layanan medis

Masalah polusi udara bukan hanya berdampak pada individu, tetapi juga banyak dari kelompok masyarakat yang ada di Indonesia.

Untuk memastikan kualitas hidup yang lebih baik, tentu pencegahan penyakit jantung menjadi hal yang utama.

"Diperlukan komitmen bersama antara pemerintah, penyedia layanan kesehatan, dan masyarakat untuk menurunkan angka risiko penyakit kardiovaskular," tutur dokter Teuku.

Dalam hal ini, penanganan yang serius untuk kasus gangguan kardiovaskular perlu dibuktikan dengan sikap dan intervensi ahli medis untuk mengatasi berbagai faktor risiko penyakit jantung sesuai dengan rekomendasi yang berlaku secara internasional.

Kesiapan teknologi penunjang pemeriksaan dan tenaga medis yang kompeten dinilai sangat penting untuk meningkatkan keberhasilan proses diagnosis hingga pengobatan pasien.

"Kesadaran masyarakat Indonesia untuk melakukan deteksi dini penyakit jantung juga diperlukan untuk mencegah kondisi semakin parah," tutur dokter Teuku.

Medical check-up atau pemeriksaan kesehatan secara rutin menjadi salah satu cara untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan penyakit, termasuk penyakit jantung.

Pasalnya, tambah dokter Teuku, beragam jenis penyakit jantung masih memerlukan tes dan cara deteksi yang berbeda karena memiliki kegunaannya masing-masing.

Misalnya kasus deteksi sumbatan jantung koroner, pemeriksaan dimulai dari treadmill stress test hingga CT-scan jantung.

Sedangkan, untuk screening sudden cardiac death atau henti jantung mendadak yang disebabkan oleh aritmia membutuhkan pemeriksaan mulai dari rekam jantung atau EKG hingga holter monitoring.

Ada pula pemeriksaan USG jantung atau echocardiography yang merupakan standar pemeriksaan untuk memeriksa struktur ruang-ruang jantung dan mendeteksi katup serta dinding jantung yang bocor, penebalan, dan pembengkakan pada jantung.

Beberapa hal tersebut dibutuhkan sebagai upaya dalam penanganan hingga pencegahan penyakit jantung yang salah satunya dipicu polusi udara.

https://lifestyle.kompas.com/read/2023/09/08/151857420/polusi-udara-bisa-sebabkan-penyakit-jantung-simak-faktanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke