Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala dan Cara Mencegah Angin Duduk, Bedakan dengan Serangan Jantung

Kompas.com - 04/09/2023, 15:00 WIB
Putri Aulia,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernah dengar penyakit angin duduk? Angin duduk atau angina pektoris adalah nyeri dada atau rasa tidak nyaman yang terjadi ketika jantung tidak menerima cukup darah yang kaya oksigen.

Akibatnya, jantung dapat berdetak lebih cepat dan lebih keras untuk mendapatkan lebih banyak darah, sehingga memicu rasa sakit.

Ketidaknyamanan ini biasanya dimulai di belakang tulang dada bahkan kadang-kadang sulit untuk dapat menemukan dengan tepat dari mana rasa sakit itu berasal.

Angin duduk ini juga mengacu pada nyeri dada yang berlangsung singkat, atau ketidaknyamanan yang datang dan pergi dalam pola yang dapat diprediksi.

Lalu apa perbedaan angin duduk dengan serangan jantung?

Baik angin duduk maupun serangan jantung adalah konsekuensi dari penyakit arteri koroner. Tetapi angina tidak menyebabkan kerusakan permanen pada jantung.

Angin duduk menandakan berkurangnya aliran darah sementara ke jantung.

Berbeda dengan serangan jantung, penyakit ini menyebabkan penurunan aliran darah yang lebih lama. Lalu, selama rentang waktu itu, sebagian otot jantung mulai mati.

Angin duduk umumnya tidak memerlukan penanganan darurat, kecuali jika gejala nyeri dada tiba-tiba memburuk atau tidak mereda dengan istirahat atau pengobatan.

Sementara, serangan jantung adalah keadaan darurat yang mengancam jiwa yang membutuhkan perhatian medis segera.

Itulah mengapa penting untuk berbicara dengan penyedia layanan kesehatan dan mempelajari apa yang normal bagi kita.

Baca juga: Angin Duduk Apakah Sama dengan Serangan Jantung?

Mencegah angin duduk

  • Hindari merokok dan semua produk tembakau. Selain itu, hindari paparan terhadap perokok pasif.
  • Makan makanan yang menyehatkan jantung. Diet DASH dan Diet Mediterania adalah pilihan yang baik. Kurangi asupan lemak jenuh, lemak trans, gula, dan natrium.
  • Temukan cara baru untuk mengelola stres. Cobalah meditasi, yoga, atau berbicara dengan konselor atau teman. Menulis jurnal adalah cara lain untuk memproses emosi dan kekhawatiran.
  • Pertahankan berat badan yang sehat. Tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan apa yang harus kita tuju, dan mintalah saran tentang cara mencapai tujuan tersebut.
  • Kelola faktor risiko penyakit arteri koroner. Ini termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, trigliserida tinggi dan diabetes.
  • Lebih banyak bergerak. Cobalah berolahraga setidaknya 150 menit (2,5 jam) setiap minggu. Jalan-jalan atau lakukan aktivitas lain yang kita sukai.
  • Minum obat yang diresepkan oleh ahli jantung. Banyak dari obat-obatan ini telah terbukti mengurangi atau menghilangkan gejala angin duduk yang kita alami.

Baca juga: Bukan Dikerok, Begini Pengobatan yang Tepat pada Angin Duduk


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com