KOMPAS.com - Angin duduk (angina pectoris) adalah nyeri dada yang muncul akibat gangguan aliran darah ke jaringan otot jantung.
Nyeri dada akibat angin duduk mirip dengan nyeri dada akibat penyakit lain. Bahkan, angin duduk sering dikira sama dengan serangan jantung.
Gejala seperti dada terasa sesak, diikuti keringat dingin, pusing dan lemas cenderung dianggap sebagai serangan jantung. Padahal, kondisi ini bisa saja terjadi karena angin duduk.
Angin duduk dan serangan jantung memiliki sensasi nyeri yang berbeda.
Sensasi nyeri dada akibat angin duduk terasa seperti ditekan atau diremas. Juga, nyeri dada karena angin duduk dapat menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, dan punggung.
Pada kasus serangan jantung, nyeri dada yang ditimbulkan umumnya ringan, dan belum tentu terjadi pada semua orang.
Menurut dr Lizsa Oktavyanti dari SehatQ, angin duduk merupakan gangguan yang disebabkan oleh berkurangnya pasokan darah ke otot jantung --biasanya karena penyempitan atau pengerasan pembuluh darah pada jantung.
Sedangkan, serangan jantung terjadi karena ada penyumbatan plak pada pembuluh darah jantung sehingga pasokan darah berhenti pada sebagian atau seluruh bagian jantung.
Baca juga: Gejala Awal Serangan Jantung yang Jarang Disadari
Gejala utama angin duduk yaitu nyeri dada yang seperti ditindih, diremas atau ditekan oleh benda berat.
Nyeri tersebut dapat menyebar ke bagian tubuh lain seperti leher, lengan, rahang, gigi, bahu dan punggung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.