KOMPAS.com - Pernah dengar penyakit angin duduk? Angin duduk atau angina pektoris adalah nyeri dada atau rasa tidak nyaman yang terjadi ketika jantung tidak menerima cukup darah yang kaya oksigen.
Akibatnya, jantung dapat berdetak lebih cepat dan lebih keras untuk mendapatkan lebih banyak darah, sehingga memicu rasa sakit.
Ketidaknyamanan ini biasanya dimulai di belakang tulang dada bahkan kadang-kadang sulit untuk dapat menemukan dengan tepat dari mana rasa sakit itu berasal.
Angin duduk ini juga mengacu pada nyeri dada yang berlangsung singkat, atau ketidaknyamanan yang datang dan pergi dalam pola yang dapat diprediksi.
Baik angin duduk maupun serangan jantung adalah konsekuensi dari penyakit arteri koroner. Tetapi angina tidak menyebabkan kerusakan permanen pada jantung.
Angin duduk menandakan berkurangnya aliran darah sementara ke jantung.
Berbeda dengan serangan jantung, penyakit ini menyebabkan penurunan aliran darah yang lebih lama. Lalu, selama rentang waktu itu, sebagian otot jantung mulai mati.
Angin duduk umumnya tidak memerlukan penanganan darurat, kecuali jika gejala nyeri dada tiba-tiba memburuk atau tidak mereda dengan istirahat atau pengobatan.
Sementara, serangan jantung adalah keadaan darurat yang mengancam jiwa yang membutuhkan perhatian medis segera.
Itulah mengapa penting untuk berbicara dengan penyedia layanan kesehatan dan mempelajari apa yang normal bagi kita.
Baca juga: Angin Duduk Apakah Sama dengan Serangan Jantung?
Baca juga: Bukan Dikerok, Begini Pengobatan yang Tepat pada Angin Duduk
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.