Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaya Antioksidan hingga Serat, Buah Delima Tawarkan Banyak Manfaat

Kompas.com - 03/10/2023, 18:44 WIB
Elisabeth Christ Adventia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jika membahas buah-buahan kaya nutrisi, tentu ada banyak jenis buah yang terlintas di kepala kita, mulai dari pepaya dengan enzim yang membantu melancarkan pencernaan hingga pisang yang sering dijadikan sumber energi instan karena karbohidrat kompleksnya.

Namun ada satu yang kerap terlewatkan, padahal mengandung banyak nutrisi yang memiliki beragam manfaat bagi kesehatan: buah delima!

Delima atau pomegranate --diambil dari nama ‘pomum granatum’ dalam bahasa Latin yang artinya buah biji-bijian-- buah bulat berkulit merah, tebal dan keras ini berasal dari Afrika, diperkirakan dibawa dari negara-negara di sepanjang Jazirah Arab, dan menjadi simbol keajaiban alam.

Ciri khas dari buah delima adalah banyaknya biji di dalamnya yang disebut sebagai aril, yang terbungkus daging buah dengan rasa manis dan segar.

Baca juga: Mengapa Buah Delima Bisa Bantu Panjang Umur

Sebagai informasi, biji dari buah delima ini juga bisa dimakan dan bahkan bisa menjadi konsumsi utama dari buah delima loh! Jadi kalian tidak perlu khawatir ataupun repot-repot menyingkirkan biji dari buah delima.

Pohon buah delima memang tampak sederhana dengan ukuran yang cenderung rendah dan mirip semak. Tapi daun hijau dan bunga merah cerahnya menjadi pemandangan menakjubkan di antara daun rimbun.

Buah delima juga menawarkan pengalaman unik dengan rasa yang bervariasi, dari manis hingga asam. Daging dari buah ini dilapisi oleh cairan, memberikan tekstur kenyal dan sensasi berair. Umumnya musim buah delima terjadi dari bulan September hingga Januari.

Nutrisi apa saja sih yang terkandung dalam buah delima?

Salah satu faktor yang membuat buah delima diminati ialah karena kandungan nutrisi yang ada di dalamnya terutama serat, antioksidan, vitamin B, dan beberapa mineral tertentu.

Menurut Departemen Pertanian AS (USDA), dalam satu cangkir buah delima terdapat:

· Kalori: 145

· Total lemak: 2.05 gram

· Protein: 2.92 gram

· Total karbohidrat: 32.7 gram

· Serat: 7 gram

· Gula: 23.9 gram

· Vitamin C: 17.8 miligram

· Vitamin K: 28.7 mikrogram

· Folat (Vitamin B9): 66.5 mikrogram

· Kalium: 413 miligram

· Tembaga: 0.28 miligram

Kim Kulp, RDN, ahli gizi terdaftar di San Francisco, menyampaikan bahwa ukuran satu buah delima standar adalah sekitar setengah cangkir. Jadi, nutrisi yang telah disebutkan diatas merupakan kandungan dalam dua buah delima.

Baca juga: Kenali, Manfaat Buah Delima untuk Kesehatan

Ilustrasi biji buah delima yang dapat memicu trypophobia.Aleson/Shutterstock Ilustrasi biji buah delima yang dapat memicu trypophobia.

Beberapa manfaat utama buah delima

1. Buah delima, termasuk juga cairan di dalamnya, kaya akan antioksidan.

Buah-buahan umumnya kaya akan antioksidan dan buah delima adalah contoh utamanya. Ada beberapa jenis antioksidan berbeda yang ditemukan dalam buah delima. Beberapa mikronutriennya, seperti vitamin C, bertindak sebagai antioksidan, begitu pula antosianin yang adalah senyawa tanaman pemberi warna cerah pada buah delima.

“Ada 700 miligram antioksidan polifenol dalam setiap 8 ons jus delima. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa jus delima memiliki potensi antioksidan lebih besar daripada rata-rata anggur merah, jus anggur concord, atau teh hijau.” Kata Roxana Ehsani, RD, CSSD, LDN, ahli gizi untuk atlet yang berbasis di Miami.

Selain itu, Lexi Moriarty, RDN, CSSD, yang juga adalah ahli gizi untuk atlet di Westfield, New Jersey mengatakan bahwa penting untuk makan dan minum banyak antioksidan karena senyawa ini membantu melawan radikal bebas, mengurangi kerusakan sel, dan menangkal penyakit.

Disamping itu, antioksidan pun berpotensi mengurangi risiko terkena kanker, penyakit jantung tertentu, serta berkontribusi pada kesehatan kulit, otak, dan mata.

2. Delima adalah sumber serat dan polifenol yang baik bagi usus

Serat makanan adalah salah satu nutrisi paling ampuh yang ditemukan dalam buah delima. Setiap cangkir menyediakan 7 gram serat sehingga berkontribusi dalam menyuplai rata-rata kebutuhan serat harian orang dewasa (sekitar 25 g per hari untuk wanita dan 38 g per hari untuk pria, menurut Academy of Nutrition and Dietetics).

“Kebanyakan orang tidak mengonsumsi serat dalam jumlah yang disarankan setiap hari,” kata Ehsani, seraya menambahkan bahwa serat adalah nutrisi penting yang terkait dengan kesehatan pencernaan dan pengendalian gula darah.

Kandungan serat bukanlah satu-satunya alasan untuk makan lebih banyak buah delima melainkan juga polifenol yang ada di dalamnya.

Polifenol yang baik dapat berfungsi sebagai prebiotik yang memberi makan mikroba baik, jelas Kulp.

“Mikroba yang bermanfaat di usus dapat memakan polifenol dalam buah delima, yang dapat memperbaiki lapisan usus dan mengurangi peradangan penyebab penyakit,” tambahnya, merujuk pada ulasan tahun 2023. “Seiring dengan meningkatnya jumlah mikroba baik, semakin berkurang juga jenis mikroba jahat.”

Baca juga: Kebaikan Buah Delima untuk Tekanan Darah

3. Buah delima menyehatkan jantung

Ada beberapa cara buah delima dapat melindungi jantung kita. Maka dari itu delima disorot sebagai salah satu buah kardioprotektif terbaik.

Dikutip dari penelitian tahun 2023, buah delima dapat meningkatkan kolesterol “baik” (HDL), menurunkan kadar kolesterol “jahat” (LDL), dan menurunkan tekanan darah.

“Minum jus delima juga bisa meningkatkan aliran darah dan mengurangi angina.” jelas Kulp.

Dikatakan juga bahwa berdasarkan penelitian, buah delima dapat meningkatkan kesehatan arteri dengan mencegah penumpukan plak dan membantu membalikkan penyempitan arteri yang dikenal sebagai aterosklerosis.

“Karena buah delima dikaitkan dengan pengurangan beberapa faktor risiko penyakit jantung, buah ini dapat mengurangi risiko salah satu penyebab utama kematian,” kata Cindy Chou, RDN, ahli gizi terdaftar di Santa Monica, California.

4. Buah delima dapat meningkatkan kinerja tubuh

Kedua ahli gizi atlet, Ehsani dan Moriarty, sangat menyukai potensi buah delima untuk meningkatkan performa olahraga.

“Jus buah delima dapat membantu kinerja atletik dan mempercepat pemulihan setelah berolahraga, menurut penelitian,” kata Ehsani. “Ini juga dapat membantu meningkatkan bioavailabilitas oksida nitrat yang membantu tubuh kita mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk berolahraga.”

5. Buah delima dapat meningkatkan kontrol gula darah

Meskipun buah delima jelas termasuk dalam daftar buah-buahan rendah gula namun dia tetap mengandung gula alami yang membuat beberapa orang bertanya-tanya, bolehkah penderita diabetes makan buah delima?

Mengenai ini, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Namun, kata Kulp, dalam banyak kasus, penderita diabetes tetap dapat makan dan mendapatkan manfaat dari buah delima. Bahkan dikatakan bahwa buah ini bisa membantu menjaga kadar gula darah tetap terkendali.

“Penelitian pada hewan dan manusia menunjukkan bahwa buah delima dapat memperbaiki fasting blood sugar atau kadar gula darah saat puasa pada penderita diabetes.” tambahnya.

Baca juga: Beragam Khasiat Delima, untuk Jantung hingga Tekan Risiko Kanker

Lalu, apakah akan ada efek samping ketika kita mengonsumsi buah delima?

Menurut National Center for Complementary and Integrative Health, sesungguhnya aman untuk memakan biji delima dan minum jus delima. Efek samping kemungkinan tidak akan terjadi, tetapi beberapa orang mungkin saja mengalami reaksi alergi atau mengalami ketidaknyamanan pada pencernaan.

Kulp sendiri mengatakan bahwa jika seseorang sensitif terhadap fruktan atau sejenis karbohidrat, ia akan lebih mungkin mengalami efek samping pencernaan dari buah delima seperti buang angin, kembung, dan diare.

Hal ini biasanya terjadi jika seseorang makan buah delima dalam porsi besar. Jadi, Kulp merekomendasikan untuk tetap mengonsumsi seperempat cangkir saja dalam satu waktu.

Kalian yang mengonsumsi obat tertentu juga harus memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan obat tersebut tidak berinteraksi dengan buah delima.

“Delima dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu seperti pengencer darah, jadi sebaiknya bicarakan dengan penyedia layanan kesehatanmu,” saran Chou.

Ilustrasi minuman dan jus untuk mengobati panas dalam.iStockphoto/PicturePartners Ilustrasi minuman dan jus untuk mengobati panas dalam.

Cara terbaik untuk mengonsumsi buah delima

Saat seseorang mengonsumsi buah delima, biasanya dia akan lebih banyak memakan bijinya yang disebut arils. Intisarinya yang putih dan kulit luarnya yang keras sama-sama memiliki rasa yang pahit namun sesungguhnya tetap bisa dimakan.

Memasukkan buah delima ke dalam pola makan rutin sangatlah mudah dan pilihannya hampir tidak terbatas. Salah satu yang paling sederhana adalah ngemil biji delima begitu saja. Ini paling mudah dan paling enak saat buah delima sedang musimnya. Sebelum musim buah delima berakhir, kita bisa membekukan bijinya dan mencampurkannya ke dalam smoothie.

Saat sedang tidak musimnya, kita dapat membeli jus delima yang sudah jadi di sebagian besar supermarket. Namun tetap ingat bahwa mengolah buah delima menjadi jus menghilangkan sebagian besar seratnya. Meskipun begitu, kita tetap akan mendapat manfaat dari antioksidan, mineral, dan vitaminnya.

“Biji dari buah delima adalah bagian yang rasanya paling enak dan memiliki kegunaan kuliner paling banyak,” kata Chou.

Dia merekomendasikan untuk menaburkannya di atas salad atau menyajikannya bersama sayuran untuk membuat sajiannya menjadi kaya rasa. Cara lain untuk memakan buah delima ialah menambahkan bijinya ke dalam yogurt, oatmeal, atau puding chia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com