Tidak seperti anjing, kucing dianggap kurang bersosialisasi dan kurang mampu merasakan emosi.
Namun, semakin banyak penelitian yang menunjukkan kucing juga memiliki kapasitas untuk membentuk ikatan sosial yang kuat dengan manusia.
Baca juga: 5 Kelakuan Aneh Kucing yang Sulit Dimengerti
Salah satu indikasinya, adanya perilaku tersinkronisasi yang disebut slow-blink matching.
Jika manusia membuka dan menutup matanya secara perlahan dalam serangkaian kedipan, kucing akan berkedip kembali secara perlahan, sesuai dengan frekuensi kedipan pemiliknya.
“Ini adalah contoh menarik tentang kucing yang memperhatikan dan menyesuaikan perilakunya dengan orangnya,” kata Croney.
Anjing sering dibawa bepergian ke kafe, taman atau perkumpulan yang ramai pengunjung.
Sedangkan kucing tidak karena kebanyakan orang berpikir hewan ini enggan bersosialisasi atau mengalami interaksi sosial.
Baca juga: 6 Perilaku Kucing yang Sering Ditunjukkan dan Artinya
Faktanya, sejumlah bukti ilmiah menunjukkan, paparan dini terhadap kucing lain, manusia, dan berbagai rangsangan lingkungan dapat bermanfaat bagi perilaku sosial dan perkembangan kognitif kucing secara keseluruhan.
Bukti ilmiah menunjukkan kucing sebenarnya memiliki berbagai kebutuhan untuk kehidupan yang lebih layak.
Baca juga: Waspada, Jangan Beri Kucing Peliharaan Anda 4 Jenis Minuman Berikut
Croney mengatakan, setiap kucing minimal harus diberikan hal-hal berikut:
1. Akses ke tempat aman (seperti tempat bertengger dan tempat persembunyian)
2. Akses terhadap sumber daya utama di lingkungannya (untuk makan, minum, buang air besar, menggaruk, dan tidur)
3. Peluang bermain yang meniru perilaku predator alami
4. Interaksi sosial manusia-kucing yang positif dan konsisten
5. Lingkungan yang mencerminkan pentingnya indra penciuman dan penggunaan komunikasi penciuman kucing