Seperti pengalaman ibu Maudy Ayunda yang terpikat pada SD anaknya sejak pertama kali datang ke lokasi.
"Saat memasuki sekolah itu sy sungguh telah jatuh cinta. Sekolah itu tdk besar, Tp murid2 nya terlihat sgt santun, walau berbicara dlm bhs asing. Guru2 terlihat begitu dekat dgn murid2," tulisnya.
Baca juga: Apakah Tas Sekolah Anak Terlalu Berat? Tengok Cara Meringankannya
Nuansa adalah kualitas yang sangat bervariasi antar sekolah dan bisa sangat intuitif bagi setiap orangtua.
Apakah sekolah tersebut terasa hangat, sibuk, tenang, atau penuh aura negatif yang tidak baik untuk buah hati.
Pertimbangkan bagaimana anak kita saat berada di sekolah tersebut dengan sensasi tersebut.
Perhatikan cara murid di sekolah itu berinteraksi, bagaimana gurunya memperlakukan murid, dan sikap kepala sekolah.
Tentukan apakah sekolah tersebut mampu memenuhi kebutuhan anak baik soal kesehatan, pembelajaran atau minat-bakat.
Misalnya, keharusan adanya fasilitas kesehatan yang memadai jika buah hati memiliki asma atau riwayat penyakit serius lainnya.
Baca juga: 4 Cara Memilih Sekolah yang Tepat untuk Anak Autis
Setiap sekolah memiliki kurikulum, standar dan metode pengajaran sendiri bagi murid-muridnya.
Pastikan materi tersebut sesuai dengan keinginan kita dan kebutuhan anak di masa depan.
Ada kalanya, orangtua ingin sekolah yang lebih disiplin, menerapkan kurikulum internasional atau unsur lainnya yang lebih spesifik.
Baca juga: KPAI Usulkan Literasi Digital Masuk ke Kurikulum Sekolah
Tanyakan apa yang menjadi keunggulan dan pembeda sekolah tersebut dari yang lain.
Bukan hanya soal fasilitas dan kurikulum tapi juga filosofi pendidikan yang pasti akan memengaruhi proses belajar anal.
Beberapa sekolah menyediakan fasilitas antar jemput untuk muridnya, berbayar maupun gratis.