Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lukisan Usang yang Akan Dibuang Ternyata Karya Senilai Rp 387 M

Kompas.com, 16 November 2023, 08:45 WIB
Elisabeth Christ Adventia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Museum Louvre di Paris memperoleh mahakarya abad ke-13 yang hampir dibuang karena dianggap tidak berharga.

Karya berupa lukisan dengan judul “Christ Mocked” atau "Kristus Diolok-olok" itu ditemukan tergantung di dapur sebuah rumah di Perancis dan sempat akan dibuang ke tempat sampah.

Lukisan karya Cimabue, pelukis asal Florence yang dianggap master ini, dinyatakan sebagai harta nasional dan akan ditempatkan di Museum Louvre yang juga menyimpan lukisan Monalisa karya Leonardo Da Vinci.

Adapun lukisan itu ditemukan dalam pembersihan rumah rutin pada tahun 2019. Pemilik awalnya, seorang wanita berusia 90-an, tidak menyadari bahwa dia selama ini memandang harta karun seni setiap hari.

Ia tadinya mengira bahwa lukisan itu adalah ikon tidak berharga dari Rusia yang rencananya akan dibuang ke tempat sampah. Sama sekali tidak terpikir olehnya bahwa lukisan itu laku dijual di lelang dengan harga Rp 387 miliar.

Lukisan itu sempat dibeli pasangan miliarder Chile, yaitu Álvaro Saieh Bendeck, seorang ekonom, dan Ana Guzmán Ahnfelt, seorang arsitek, yang membelinya untuk koleksi pribadi. Namun, mereka menemui hambatan ketika Pemerintah Perancis menolak izin ekspor lukisan tersebut.

Pemerintah Perancis mengakui pentingnya budaya dari mahakarya tersebut dan menyatakannya sebagai harta nasional. Mereka kemudian memberi waktu 30 bulan kepada Museum Louvre untuk mengumpulkan agar bisa membeli kembali lukisan tersebut.

Baru-baru ini, museum dan pemilik lukisan mencapai kesepakatan dan mengamankan karya seni tersebut sebagai bagian dari koleksi Louvre.

Laurence des Cars, direktur Louvre, mengungkapkan kegembiraannya atas akuisisi tersebut, tetapi jumlah yang dibayarkan Louvre untuk lukisan itu masih dirahasiakan.

Des Cars mengatakan, “Christ Mocked” karya Cimabue merupakan tonggak penting dalam sejarah seni, menandai transisi menarik dari ikon ke lukisan.

Karya ini akan dipresentasikan bersama Maestà, mahakarya Cimabue lainnya yang termasuk dalam koleksi Louvre dan sedang direstorasi saat ini.

Kedua lukisan Cimabue ini rencananya akan dipamerkan pada musim semi 2025.

Adalah Philomène Wolf, juru lelang di Compiègne, Perancis utara, yang menemukan asal muasal lukisan berharga tersebut. Penilaiannya terhadap karya seni itu mengungkapkan kualitasnya yang luar biasa sehingga ia menduga lukisan tersebut memiliki sejarah dari Italia.

Pemeriksaan selanjutnya menggunakan teknologi modern menegaskan bahwa Cimabue, tokoh kunci dalam perkembangan seni Renaisans, adalah sang seniman.

Para ahli percaya bahwa karya tersebut berasal dari tahun 1280 sehingga menjadikannya tambahan bukti untuk mengaitkan karya yang berukuran relatif kecil itu dengan Cimabue.

Penemuan “Christ Mocked” karya Cimabue serupa dengan kejadian baru-baru ini di Spanyol ketika sebuah keluarga mengetahui bahwa lukisan yang dipajang di ruang tamu mereka selama beberapa dekade adalah lukisan Van Dyck yang bernilai miliaran rupiah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau