Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persiapan Liburan, Cara Bebaskan Pikiran dari Beban Pekerjaan

Kompas.com - 04/12/2023, 11:37 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Kita sudah memasuki Bulan Desember, yang identik sebagai bulan liburan keluarga.

Sejumlah agenda mungkin sudah disiapkan bersama pasanga dan anak-anak untuk menikmati waktu bersama dengan lebih berkualitas.

Namun bagaimana jika kita punya atasan toxic, kantor dengan hustle culture atau kecenderungan workaholic yang membuat pikiran sulit terbebas dari beban pekerjaan?

Baca juga: Kenali Hustle Culture, Gila Kerja yang Bisa Berujung Kematian

"Untuk benar-benar bersantai dan menikmati waktu libur Anda di musim liburan ini, Anda mungkin harus menetapkan beberapa batasan," kata Brandon Smith, pelatih karier dan terapis yang dikenal sebagai The Workplace Therapist

Tak jarang, kita harus membuat batasan tersebut lebih cepat sebelum agenda liburan tiba.

"'sekarang' adalah waktu terbaik untuk mengingatkan manajer dan kolega Anda bahwa Anda akan rehat," kata Smith.

Baca juga: Tips Mengatasi Gangguan Kecemasan Saat Musim Liburan

Berikut beberapa cara yang disarankannya:

Ingatkan atasan

Atasan kita mungkin tidak ingat persis tanggal cuti kita jadi ada baiknya mengingatkannya jauh-jauh hari.

Menjelang hari H, ingatkan lagi agar atasan bisa meminta kita memprioritaskan tugas yang perlu diselesaikan sebelum liburan.

“Katakan saja, 'Sebagai pengingat, ini hari Rabu dan Jumat adalah hari terakhir saya di kantor,'” kata Smith.

“Ini pembaruan status. Inilah yang telah saya selesaikan. Inilah orang-orang yang saya beri tahu.”

Baca juga: Gen Z Merasa Bersalah Saat Harus Cuti Kerja

Buat email pemberitahuan terang-terangan

Buat email pemberitahuan cuti yang berisi detail pribadi soal waktu liburan kita.

“Orang-orang harus lebih transparan dalam email mereka di luar kantor,” kata Smith.

“Khususnya saat mereka sedang bersama keluarga. Ini membantu untuk mengkomunikasikan batasan yang lebih tegas kepada orang-orang.”

Baca juga: Suka Kerja Boleh, tapi Jangan Lupa Cuti, Kenapa?

Daripada menulis kalimat klasik dan kering, “Saya tidak bisa dihubungi untuk sementara”, kita dapat mengatakan, misalnya, bahwa kita menghabiskan waktu bersama keluarga untuk liburan.

Sulit untuk membenarkan mengganggu liburan keluarga seseorang, kata Smith, terutama jika masalahnya tidak mendesak.

Berikan kontak darurat, jika perlu

Sayangnya, terkadang atasan atau rekan kerja perlu menghubungi kita di masa liburan soal pekerjaan.

Khususnya jika kita sebelumnya terlibat dalam pekerjaan tim atau kolaborasi dengan orang lain.

“Anda dapat memberi tahu atasan Anda dan kolega lainnya, 'Hei, saya akan keluar dari kantor, tetapi jika keadaan darurat, inilah cara Anda dapat menghubungi saya,'” kata Smith.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan jika Nomor Pribadi Dijadikan Kontak Darurat Pinjol? Ini Aturan Terbaru OJK

Tapi jangan berupa alamat email karena akan mengalihkan perhatian kita selama liburan.

Sebaliknya, berikan nomor telepon, yang lebih pribadi sekaligus menekankan jika kontak sebaiknya dilakukan hanya untuk alasan yang kuat.

Bayangkan diri sebagai toko yang tutup

Ilustrasi tutupKelly Sikkema/Unsplash.com Ilustrasi tutup

"Bayangkan diri sebagai sebuah toko yang hanya buka pada jam-jam tertentu dalam sehari,"kata Celeste Headlee, pakar karier dan penulis “Do Nothing: How to Break Away from Overworking, Overdoing, and Underliving.”

Tentukan jam berapa kita bisa dihubungi dan kapan waktu 'tutup' yang membuat kita tidak bisa dihubungi sama sekali untuk urusan pekerjaan

Mentalitas ini dapat membantu kita menetapkan batasan yang lebih tegas.

Baca juga: Tips Packing Praktis dan Tetap Modis Saat Liburan

Bisukan notifikasi

“Matikan semua kemungkinan notifikasi,” kata Headlee.

Jika ada sesuatu yang sangat penting, kolega dapat menelepon.

“Orang-orang merasa takut seolah-olah mereka akan melewatkan pesan penting, namun tidak ada seorang pun yang memasukkan sesuatu yang sangat mendesak ke Slack sehingga mereka tidak akan menelepon atau mengirim SMS kepada Anda jika Anda tidak merespons,” katanya.

Selain itu, dengan mematikan semua notifikasi, kita tidak perlu berulang kali mengambil keputusan untuk memutuskan sambungan.

“Jika Anda mendapat notifikasi dari kantor, Anda harus menahan godaan itu berulang kali,” katanya.

Berlatih tidak menggunakan telepon

Sebelum waktu liburan, istirahat sejenak dari ponsel, saran Headlee.

“Mulailah dengan berjalan-jalan di sekitar blok tanpa ponsel Anda,” katanya.

Baca juga: Perlukah Kita Detoks Media Sosial demi Menjaga Kesehatan Mental?

Kemudian, cobalah berjalan kaki selama 20 menit tanpa ponsel, atau menjalankan tugas tanpa perangkat.

Semakin terbiasa untuk tidak memeriksa ponsel maka semakin mudah untuk memutuskan sambungan soal pekerjaan di hari libur nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com