Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal Tak Terduga yang Merusak Kebahagiaan Pernikahan

Kompas.com, 13 Desember 2023, 16:20 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Forbes

KOMPAS.com - Pernikahan merupakan perjalanan panjang yang membutuhkan komitmen dari kedua pihak.

Tapi terkadang, ada saja hal-hal tak terduga yang jarang disadari dan dampaknya bisa merusak kebahagiaan dalam pernikahan itu sendiri.

Menurut sejumlah penelitian, beberapa hal sering tidak disadari pasangan dan kemudian bisa menjadi hambatan dalam mencapai kepuasan hubungan. 

Baca juga: Cinta Saja Tak Cukup, Ini 5 Kunci Pernikahan Bahagia 

Hal tak terduga yang bisa merusak kebahagiaan pernikahan

Ada beberapa hal yang jarang disadari pasangan suami istri yang ternyata dapat merusak kebahagiaan pernikahan. Tak jarang, hal-hal itu bisa muncul di dalam hubungan yang terlihat baik-baik saja.

Melansir Forbes, berikut penjelasan selengkapnya.

1. Terlalu mengorbankan kebutuhan individu

Para pakar hubungan berpendapat, tindakan mendahulukan kebutuhan pernikahan di atas keinginan pribadi merupakan keputusan sadar yang dibuat oleh masing-masing pasangan.

Tetapi bukan berarti pasangan malah merasa tertekan karena selalu mengabaikan kebutuhan atau aspirasi pribadinya.

Dalam hal ini, banyak individu yang rela berkorban demi melihat pasangannya bahagia.

Misalnya berpura-pura tertarik dengan hobi pasangannya, padahal dia sama sekali tidak tertarik untuk menjalaninya bersama.

Bisa juga pengorbanan dalam hal finansial yang terlalu fokus pada kebutuhan pasangan, tetapi melupakan kebutuhan pribadi.

Pengorbanan yang seperti ini mungkin berdampak positif bagi kebahagiaan pasangan, tetapi tidak bagi diri sendiri.

Dalam mengatasinya, penting untuk mengutamakan komunikasi terbuka agar bisa membahas kebutuhan masing-masing tanpa ada pihak yang merasa tertekan atau "berat sebelah".

2. Melazimkan perilaku negatif

Pasangan biasanya enggan menghadapi atau mengatasi perilaku atau kebiasaan buruk dalam hubungan, sehingga seolah-olah hal itu terus terjadi karena dimaklumi.

Misalnya keegoisan sifat-sifat suami atau istri, hingga kebiasaan sehari-hari lain yang membentuk pola perilaku negatif.

Situasi yang seperti ini tentu bisa menimbulkan ketidaknyamanan yang kemudian berdampak pada berkurangnya kebahagiaan dalam pernikahan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau