Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Pameran Jalur Rempah, Gen Z Bisa Telusuri Jejak Rempah Nusantara

Kompas.com - 13/12/2023, 16:22 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berangkat dari gagasan untuk menarasikan ulang sejarah perjalanan dan Rempah Nusantara untuk para generasi muda termasuk Gen Z, Museum dan Cagar Budaya (MCB) membuka pameran bertajuk "Jalur Rempah: Rumah Rempah Dunia".

Pameran ini digelar di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta pada tanggal 9 hingga 31 Desember 2023.

Melalui pameran ini, para generasi muda dapat lebih memahami kisah mengenai proses penyebaran rempah yang sudah terjadi jauh sebelum bangsa Eropa melakukan pencarian dan ekspedisi rempah ke wilayah Nusantara.

Terdapat enam instalasi utama yang terdiri atas Area Koleksi Jalur Rempah, Replika Bas Relief Borobudur, Herbarium Tanaman Rempah, Instalasi Peta Interaktif Jalur Rempah, Panel Aplikasi Rempah Internasional dan Instalasi Interaktif Replika Kapal Borobudur.

Objek yang ditampilkan dalam pameran ini berjumlah 35 buah, mulai dari prasasti dan mata uang kuno hingga benda kehidupan sehari-hari seperti pipisan-gandik (untuk mengolah jamu dan obat-obatan tradisional).

Ada pula serta gahi-gahi (tongkat pemetik pala) dan tukiri (keranjang) yang masih digunakan pada perkebunan pala saat ini. Pameran ini juga mengedepankan aspek interaktif dan partisipatif.

Pameran Jalur Rempah di Museum Kebangkitan Nasionaldok. Jalur Rempah Pameran Jalur Rempah di Museum Kebangkitan Nasional

Para Gen Z dapat berkesempatan berinteraksi dengan bermacam instalasi seperti menghirup aroma rempah, merasakan berlayar di samudera dengan replika Kapal Borobudur, dan masih banyak lagi.

Sepanjang pameran juga akan diadakan berbagai program publik yang melibatkan para pelajar, mahasiswa/i, komunitas rempah, penggiat budaya dan publik secara umum.

Sejumlah kegiatan tersebut antara lain seperti Sesi Berbagi, Sesi Kongkow Akhir Pekan, Sesi Rumpi Rempah, Sesi Aksi untuk Bumi, Sesi Jamuan Negeri Rempah dan Sesi Pertunjukan Musik pada setiap akhir minggunya.

Untuk mengunjungi pameran, publik dapat membeli tiket dengan tarif Rp2.000,- untuk dewasa dan Rp1.000,- untuk anak-anak.

Baca juga: Panduan ke Pameran Jalur Rempah di Jakarta, Diusulkan Jadi Warisan Dunia ke UNESCO 

Cerita di balik Jalur Rempah Nusantara

Ilustrasi rempah-rempah.Freepik Ilustrasi rempah-rempah.

Rempah-rempah menyebar melampaui batas ruang dan waktu bahkan telah ditemukan di dalam tubuh dan makam raja-raja Mesir Kuno dari abad ke-13 SM, hingga kini hadir dalam sepiring hidangan yang kita nikmati.

Di Indonesia sendiri memiliki berbagai jenis rempah kenamaan seperti cengkeh, pala, dan cendana yang menjadi komoditas utama.

Pada masanya, komoditas rempah-rempah itu bernilai lebih mahal dari emas.

Banyaknya artefak, catatan sejarah, dan keunikan budaya dari masa lalu juga menggambarkan aktivitas masa lampau masyarakat Nusantara yang membangun jalur perdagangan global yang disebut dengan Jalur Rempah (Spice Routes).

Jalur Rempah memiliki nilai sejarah penting yang dapat menjadi wawasan berguna untuk perkembangan perdagangan global.

Untuk itu, pada tahun 2017, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI (Kemendikbudristek RI) telah menginisiasi pengusulan Jalur Rempah sebagai Warisan Budaya Dunia ke UNESCO.

"Sejarah jalur rempah dari masa ke masa merupakan contoh nyata diplomasi budaya telah dipraktikkan di segala lini oleh individu, komunitas masyarakat, hingga tingkatan negara-bangsa."

"Jalur Rempah dapat menjadi pijakan dalam melihat kembali berbagai kemungkinan kerja sama antarbangsa untuk mewujudkan persaudaraan dan perdamaian global."

Demikian kata Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek RI dalam keterangan persnya yang diterima Kompas.com.

Hilmar melanjutkan, upaya pengajuan Jalur Rempah sebagai Warisan Dunia UNESCO ditargetkan untuk tercapai pada tahun 2024.

Keberhasilan upaya ini tentu membutuhkan usaha bersama untuk melindungi, mengembangkan, memanfaatkan, memelihara, dan mengedukasi generasi mendatang tentang pentingnya Jalur Rempah.

Berangkat dari semangat untuk bersama-sama mengantarkan Jalur Rempah menjadi warisan budaya dunia, MCB bersama dengan unit Museum Nasional Indonesia dan Museum Kebangkitan Nasional berkolaborasi dengan berbagai ahli dan pihak seperti Culture Lab Consultancy (CLC), Yayasan Negeri Rempah, dan Cukup Cakap.

Karena itu pula, instalasi seni bertajuk "Jalur Rempah: Rumah Rempah Dunia" untuk mengedukasi publik khususnya generasi muda tentang Jalur Rempah, dengan menghadirkan tata pamer dan berbagai kegiatan menarik.

Di sisi lain, Ahmad Mahendra selaku Pelaksana Tugas Kepala MCB, menjelaskan, melalui proses kuratorial bersama-sama dengan para pakar dan komunitas yang memang ahli di bidang ini.

Pameran tersebut akan menceritakan kisah perkembangan ekonomi, politik, dan ilmu pengetahuan yang didorong oleh Jalur Rempah.

"Kami harap dengan penyajian yang memiliki nilai-nilai baru ini dapat mempertegas nilai sejarah dan warisan budaya nusantara kita, Jalur Rempah, yang tidak ternilai harganya," pungkasnya.

Baca juga: 6 Rempah-rempah yang Bisa Ditambahkan ke Kopi, Ada Jahe dan Kayu Manis 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com