Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Gagap pada Anak Bisa Hilang? Ini Jawaban Dokter

Kompas.com - 11/01/2024, 08:36 WIB
Chrisstella Efivania Rosaline,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagai orangtua, pastinya akan merasa cemas dan stres saat menyadari bahwa sang anak bicara terbata-bata atau gagap. Dalam hal ini, gagap merupakan kondisi yang umum terjadi pada anak berusia di bawah lima tahun. 

Menurut dokter spesialis anak, dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH, gagap merupakan bentuk ketidakmampuan anak dalam menyampaikan apa yang dimaksud. 

Baca juga:

“Itu memang kondisi yang biasa terjadi pada anak di usia toddlers (di bawah lima tahun) karena kemampuan berbicaranya mulai muncul, tetapi kemampuan bahasanya belum terlalu bagus,” ujar Bernie kepada Kompas.com, Rabu (10/1/2024).

Gagap pada anak umumnya bisa hilang sendirinya

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Bernie pun meminta para orangtua untuk tidak panik menghadapi kondisi itu lantaran gagap pada anak bisa hilang dengan sendirinya, seiring bertambahnya usia. 

Ia juga menganjurkan orangtua untuk lebih sabar dalam menghadapi kondisi ini. 

“Saat anak lagi gagap, jangan langsung marah dan disetop di tengah-tengah dia ngomong. Biarkan dia selesai bicara, baru kita tekankan dan make sure (pastikan) lagi apa yang dia maksud. Kalau kita potong, mereka justru merasa tambah tertekan,” jelasnya. 

Orangtua dianjurkan untuk melatih anak berbicara secara perlahan, khususnya untuk anak yang mengalami kasus gagap ringan. 

Sementara itu, untuk kasus yang cukup berat, Bernie menyarankan agar orangtua segera mencari pertolongan medis, dengan cara melakukan terapi wicara.

Baca juga:

Bisa terbawa sampai dewasa jika tidak segera ditangani

Ilustrasi anak muda sedang mempertimbangkan untuk berinvestasi demi masa depan finansial yang lebih baik.  Shutterstock/Amnaj Khetsamtip Ilustrasi anak muda sedang mempertimbangkan untuk berinvestasi demi masa depan finansial yang lebih baik.

Meskipun gagap bukan kondisi yang permanen, jika tidak segera ditangani, kata Bernie, kondisi ini bisa terbawa hingga anak beranjak dewasa. 

Hal tersebut bisa diatasi dengan cara terapi. 

Walaupun kondisinya menetap, dengan terapi, frekuensi gagapnya bisa berkurang. 

“Bisa (hilang), tentunya dengan terapi. Kalaupun memang (gagapnya) menetap, paling tidak kita bisa kurangi frekuensi gagapnya. Jadi enggak selalu setiap kata terbata-bata. Gagap ini kan lebih ke kelancaran berbicara, jadi kalau banyak berlatih (berbicara), seiring bertambahnya waktu, pasti bisa hilang,” terang Bernie.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com