Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Menjadi Remaja Cerdas secara Spiritual

Kompas.com - 04/02/2024, 09:30 WIB
Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ketiga, memiliki moral tinggi dan kecenderungan merasa gembira. Seseorang memiliki moral tinggi, mampu memahami nilai-nilai kasih sayang, cinta, penghargaan kepada orang lain, senang berinteraksi, cenderung selalu merasa gembira dan membuat orang lain gembira.

Keempat, memiliki pemahaman tentang tujuan hidupnya. Seseorang dapat merasakan arah nasibnya, melihat berbagai kemungkinan, seperti cita-cita yang suci di antara hal-hal yang biasa.

Kelima, memiliki keinginan untuk selalu menolong orang lain, menunjukkan rasa kasih sayang terhadap orang lain, dan pada umumnya memiliki kecenderungan untuk mementingkan kepentingan orang lain.

Keenam, memiliki pandangan pragmatis dan efisien tentang realitas. Seseorang memiliki kemampuan untuk bertindak realistis, mampu melihat situasi sekitar, dan mau peduli dengan kesulitan orang lain.

Ketujuh, kemampuan untuk mentransendensikan yang fisik dan material.

Lalu apa saja hal yang bisa dilakukan agar para remaja memiliki kecerdasan spiritual yang memadai?

Ada beberapa cara untuk melatih kecerdasan spiritual. Pertama, selalu menghadirkan kekuatan spiritual tertinggi atau Tuhan.

Apa pun jenis keyakinannya, selalu hadirkan hal itu dalam banyak hal. Dengan menghadirkan nilai-nilai ketuhanan, remaja akan lebih memiliki kontrol baik terkait hal-hal yang dilarang.

Kedua, sering mengikuti aktivitas sosial apa pun jenisnya. Misalnya, dengan mengikuti acara santunan ke panti asuhan atau sekadar kerja bakti untuk membersihkan lingkungan.

Ketiga, selalu membuka diri terhadap perubahan. Terkadang apa yang tidak dipahami sebelumnya oleh para remaja adalah suatu yang penting.

Meski kaum remaja dianjurkan membuka diri, mereka tetap harus mau menyaring semuanya dengan baik.

Keempat, berusaha melakukan kebaikan meski hal itu sangat kecil dampaknya. Misal, remaja membantu seseorang yang membutuhkan dengan tenaganya. Selama masih bisa dan mampu, kaum remaja bisa melakukannya pada orang lain.

Kelima, melakukan kegiatan amal merupakan salah satu cara di mana kaum remaja bisa bertemu dengan orang-orang yang sepaham.

Di sini, para remaja akan mendapatkan lebih banyak pengalaman baik dari rekan sesama relawan maupun orang-orang yang mereka bantu.

Keenam, mau terbuka dan menerima perbedaan. Ketujuh, sering merefleksikan diri untuk lebih memahami hidup.

Kedelapan, bersedia melakukan kebaikan, baik terhadap orang-orang yang dikenal maupun tidak.

Dengan melakukan semua ini, lambat laun kaum remaja mampu meningkatkan kecerdasan spiritualnya. Selamat mencoba.

*Dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com