KOMPAS.com - Perayaan Tahun Baru China atau Imlek sudah semakin dekat.
Banyak warga keturunan Tionghoa mulai memadati kawasan Pecinan Glodok untuk berbelanja pernak-pernik, salah satunya baju Imlek.
Karena ada banyak kios atau toko yang menjual baju Imlek, pastikan untuk memilih produk atau barang yang terbaik.
Lebih lanjut, Kompas.com merangkum beberapa tips belanja baju Imlek di Glodok sebagai berikut.
Kualitas bahan menjadi salah satu cara untuk menentukan pilihan saat membeli baju.
Menurut pedagang di Petak Sembilan bernama Boeng, sebagian besar baju Imlek yang dijualnya berbahan katun, namun ada juga yang satin atau sutra.
"Baju yang mahal biasanya impor sih, bahannya beda. Kalau lokal bahannya katun kalau impor udah satin atau sutra," katanya kepada Kompas.com di Glodok, Jakarta Barat, Minggu (4/2/2024).
Boeng menjelaskan, baju Imlek dari satin biasanya diimpor langsung dari China. Sebab, waktu Imlek di sana bertepatan dengan musim semi sehingga membuat baju dari bahan satin agar lebih nyaman.
"Di sini kalau yang ke sekolah atau kantornya ada AC baru pakai impor. Kalau ngga ada AC saya sarakan pakai lokal, karena ngga tahan panas," terang Boeng.
Baca juga: Perbedaan Motif Busana Imlek Laki-laki dan Perempuan
Harga yang ditawarkan pedagang baju sangat beragam, tergantung jenis dan bahan baju.
Doni, seorang pedagang baju Imlek di Jalan Pancoran, Glodok, menjual baju Imlek mulai dari Rp 100.000-an sampai dengan Rp 200.000.
Lain halnya dengan Boeng, ia menjual changshan untuk laki-laki dengan harga berkisar antara Rp 175.000 sampai yang paling mahal Rp 1.450.000.
Sementara cheongsam untuk perempuan dihargai mulai dari Rp 175.000 sampai yang paling mahal bisa Rp 800.000-an.
"Ya itu tadi tergantung harganya. Bisa sampai jutaan karena bahannya memang bagus dari satin," kata Boeng.
"Makanya orang-orang sini jual normal Rp 100.000 sampai Rp 200.000-an kalau yang bahannya katun," ujar dia.
Baca juga: Pakaian Imlek Identik dengan Warna Merah, Ini Maknanya