Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makanan Berlemak Bisa Jadi Penyebab Rambut Menipis

Kompas.com, 5 Maret 2024, 13:35 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber Best Life

KOMPAS.com - Rambut rontok adalah salah satu hal yang tak terhindarkan seiring bertambahnya usia —bahkan bagi wanita. Meskipun kerontokan lebih umum terjadi pada pria, kehilangan rambut dapat berdampak buruk secara emosional pada siapa pun yang mengalaminya. 

Diperkirakan 50 persen wanita di atas usia 40 tahun akan mengalami kerontokan rambut, menurut Klinik Cleveland. Banyak hal di luar kendali kita yang menyebabkan penipisan rambut ini, termasuk genetika dan fluktuasi hormon yang terkait dengan menopause.

Namun pilihan gaya hidup juga dapat memengaruhi seberapa banyak rambut yang rontok, terutama jika menyangkut pola makan.

Baca juga: 7 Tips Atasi Masalah Rambut Rontok pada Pria

Makanan penyebab rambut menipis

Kita semua tahu bahwa mengonsumsi makanan tinggi lemak tidak baik bagi kita karena dapat menyebabkan penambahan berat badan dan masalah seperti kolesterol dan tekanan darah tinggi, yang kemudian dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. 

Namun penelitian tahun 2021 yang diterbitkan dalam jurnal Nature menemukan bahwa mengonsumsi makanan berlemak, seperti daging olahan dan makanan yang digoreng, juga dapat menyebabkan kerontokan rambut. Sedangkan "lemak baik" yang ditemukan pada salmon, kacang-kacangan, dan alpukat masih bisa ada dalam menu.

Pola makan tinggi lemak dapat mengganggu siklus pertumbuhan rambut

Rambut kita mengalami siklus pertumbuhan di mana ia rontok dan tumbuh kembali. Folikel rambut secara alami memiliki siklus antara pertumbuhan dan istirahat, sebuah proses yang dipicu oleh sel induk folikel rambut. 

Selama fase pertumbuhan, sel induk folikel rambut diaktifkan untuk meregenerasi folikel rambut, lapor Science Daily. Rambut-rambut baru ini menggantikan yang rontok, dan itu semua adalah bagian dari proses.

Namun penelitian menunjukkan bahwa "stres yang disebabkan oleh obesitas, seperti yang disebabkan oleh pola makan tinggi lemak" dapat melemahkan sel-sel induk folikel rambut dan menghilangkannya, sehingga mengganggu siklus pertumbuhan rambut.

Dalam siklus yang tidak normal, sel induk gagal aktif dan rambut baru tidak tumbuh, yang pada akhirnya mempercepat penipisan rambut.

Baca juga: 10 Pemicu Rambut Rontok yang Mungkin Tak Disadari

Hal ini lebih mungkin terjadi seiring bertambahnya usia

Para peneliti yang berasal dari Tokyo Medical and Dental University di Jepang juga menemukan bahwa rambut rontok yang disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat lebih mungkin terjadi seiring bertambahnya usia. 

Tentu saja, kerontokan rambut pada umumnya terjadi seiring bertambahnya usia, namun jika dibarengi dengan asupan makanan berlemak secara terus-menerus, hal ini dapat memperburuk masalah.

Untuk menghindarinya, pilih pola makan yang penuh dengan protein tanpa lemak (rambut terbuat dari protein jadi penting untuk menjaga asupannya) seperti daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan polong-polongan. 

Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Dermatology Practical & Conceptual menyatakan bahwa "kekurangan nutrisi dapat berdampak pada struktur rambut dan pertumbuhan rambut", sehingga penting juga untuk mengonsumsi makanan yang kaya vitamin dan mineral, terutama vitamin C, vitamin D, dan zat besi. 

Cara lain untuk mengurangi kerontokan rambut

Selain pola makan, tingkat stres juga dapat memengaruhi kesehatan rambut. Karenanya cobalah berlatih mengelola stres agar tidak berdampak pada mahkota itu.

Hal yang tak kalah penting adalah rutinitas kita merawat rambut. Pilihlah produk berkualitas seperto sampo dan kondisioner yang sesuai dengan jenis rambutmu. 

Selain itu rawatlah kulit kepala dengan produk dan cara yang benar. Kulit kepala yang sehat dapat menjadi penentu apakah rambutmu tumbuh dengan sehat, atau malah rontok.

Baca juga: Pola Makan Vegan Bisa Mempercepat Rambut Rontok, Benarkah?

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau