Sneakers milik Trump tersebut punya harga yang cukup fantastis. Untuk tipe Never Surrender dibanderol harga 399 dolar AS, setara dengan Rp 6,33 juta (kurs Rpp 15.880).
Sementara, tipe sneakers T-Red Wave dan Potus 45, sama-sama dibanderol harga Rp 199 dolar AS, atau Rp 3,16 juta.
Setiap sneakers keluaran Trump Sneakers punya model masing-masing. Tipe Never Surrender, merupakan sneakers paling mencolok dibandingkan lainnya dengan warna emas, serta high top yang menutupi mata kaki.
Tipe sneakers ini merupakan model paling favorit lantaran ludes sehari setelah rilis. Namun, ada sepatu model serupa yang dijual di eBay dengan harga mencapai ribuan dolar AS, meskipun beberapa mungkin merupakan produk tiruan.
Sementara itu, kedua sepatu lainnya yakni T-Red Wave dan Potus 45 mengusung model sepatu knit dengan desain sporty. T-Red Wave yang dibanderol harga 199 dolar AS, dibalut dengan knit warna merah cerah.
Sepatu tersebut diperuntukkan untuk para pelari pemberani, dilansir dari GetTrumpSneakers.com.
Tipe sepatu Potus 45 punya model serupa dengan T-Red Wave. Jika T-Red Wave dibalut knit warna merah, maka Potus 45 dominan warna putih. Terdapat simbol huruf T dan angka 45 berwarna emas, sebagai aksen sepatu tersebut.
Situs GetTrumpSneakers.com, mencantumkan ilustrasi model sepatu Trump Sneakers, namun bukan representasi asli dari produk. Itu berarti, pemesannya mungkin akan menemukan menemukan beberapa perbedaan antara ilustrasi dan produk sepatu asli yang diterima, dilansir dari New York Magazine.
Baca juga:
Semua sepatu keluaran Trum Sneakers tersebut dibuat melalui sistem pre-order. Berdasarkan informasi dari GetTrumpSneakers.com, model Never Surrender rencananya mulai dikirim pada Juli 2024.
Sementara, T-Red Wave dan Potus 45 rencananya akan mulai didistribusikan pada Agustus 2024.
Peluncuran Trump Sneakers cukup kontroversial. Sebab, peluncuran merek produk alas kaki itu bertepatan sehari setelah Trump dijatuhi sanksi denda sebesar 354,9 juta dolar AS, setara dengan sekitar Rp 5,5 triliun.
Pengadilan New York menyatakan bahwa Trump bersalah karena telah melakukan penggelembungan laporan kekayaan serta memanipulasi nilai properti.
Laporan kekayaan palsu tersebut membuat Trump mendapatkan pinjaman bank atau persyaratan asuransi yang menguntungkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.