Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Ekspresi Emosi Anak yang Tepat Menghasilkan Mental Sehat

Kompas.com - 14/06/2024, 08:34 WIB
Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pentingnya pemahaman emosi. Langkah pertama dalam mengelola ekspresi emosi yang tepat adalah memahaminya.

Anak-anak harus dididik untuk memahami berbagai emosi, termasuk senang, sedih, marah, takut, dan lainnya.

Ketika anak tahu apa yang mereka rasakan, mereka akan lebih mampu mengatasi emosi mereka dengan cara yang sehat, dan ini juga akan membantu mereka berbicara tentang apa yang mereka rasakan dengan orang lain.

Orangtua dan pengasuh sangat penting untuk membantu anak memahami perasaan mereka.

Memberikan contoh positif. Anak-anak banyak belajar dari apa yang mereka lihat. Oleh karena itu, sangat penting bagi orangtua dan pengasuh untuk memberikan contoh yang baik dalam mengelola emosi, seperti mengatasi rasa marah atau kesedihan.

Dengan memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari, anak akan belajar cara mengekspresikan emosi secara sehat dan efektif.

Mendorong komunikasi terbuka. Komunikasi terbuka sangat penting untuk membantu anak-anak mengelola perasaan mereka.

Anak-anak harus merasa nyaman berbicara tentang perasaan mereka tanpa khawatir dihakimi atau diabaikan.

Orangtua dan pengasuh harus membuat lingkungan yang mendukung di mana orang dapat berbicara tentang emosi.

Untuk membangun hubungan yang kuat antara orangtua, pengasuh dan anak, sangat penting untuk mendengarkan dengan penuh perhatian dan berperasaan.

Melatih strategi mengatasi emosi. Anak-anak harus diajari cara mengatasi emosi yang negatif selain mengenali dan mengekspresikan emosi dengan tepat.

Ini mungkin termasuk teknik relaksasi seperti bernapas dalam-dalam untuk menenangkan diri, membayangkan tempat atau sesuatu yang mereka sukai atau fokus pada hal-hal yang positif.

Keterampilan berharga yang akan membantu anak-anak sepanjang hidup adalah mengajarkan mereka untuk mengetahui apa yang memicu perasaan mereka dan bagaimana meresponsnya dengan cara yang sehat.

Menghargai ekspresi anak. Penting bagi orangtua dan pengasuh untuk menghargai dan menerima setiap ekspresi emosi anak-anak, bahkan jika kadang-kadang sulit untuk memahaminya.

Berikan waktu bagi anak untuk bercerita dan kita mendengarkan. Hargai perasaan anak dan bimbing mereka untuk menemukan cara menyelesaikan sumber perasaan itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com