Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Move On Game On, Komunitas untuk Orang-orang yang Kena PHK

Kompas.com, 17 November 2024, 17:42 WIB
Nabilla Ramadhian,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ada komunitas untuk orang-orang yang kena layoff atau pemutusan hubungan kerja (PHK), yaitu Move On Game On atau MOGO.

Pendiri MOGO, Lingga Wastu mengatakan, terciptanya MOGO bermula dari pengalamannya yang sudah dua kali terdampak PHK. Kali keduanya terjadi pada Agustus 2024.

Kala itu, ia membaca berita tentang 46.000 pekerja kena PHK hingga Agustus tahun ini. Berita inilah yang membuatnya tergugah untuk membuat komunitas untuk orang-orang yang terdampak PHK.

“Aku coba bikin inisiatif, polling di LinkedIn, ‘kalau gue bikin komunitas atau grup, ada yang mau join enggak?’. Ternyata cukup ramai,” tutur dia kepada Kompas.com, Jumat (15/11/2024).

Baca juga: Isu PHK Marak, 6 Cara Kelola Emosi agar Tak Terjebak Layoff Anxiety

Saat itu, ada sekitar 80-100 orang yang berminat untuk mengikuti komunitas yang ada di grup WhatsApp tersebut. Lingga pun berniat membuat acara untuk saling mengenal secara langsung.

Beruntung, ada seseorang yang berkenan menyediakan tempat kumpul-kumpul. Lingga kemudian segera membuat media sosial, logo, dan poster untuk acara itu. Namun, saat itu hanya sekitar 60 orang yang bisa datang.

Sekadar kumpul dan mengobrol

Memang tidak ada kegiatan khusus yang dilakukan dalam acara tersebut. Sebagian besar waktu digunakan untuk saling berbagi tentang pengalaman mereka terkena PHK.

“Ngebahas beberapa hal, salah satunya aku menceritakan latar belakang kenapa bikin komunitas. Sebenarnya cuma iseng saja kan, untuk ngumpul dan ngobrol,” ungkap Lingga.

Baca juga: Rekan Kerja Kena PHK, Ini 3 Cara Menyampaikan Empati Melalui Kata-kata

Kendati demikian, dalam obrolan yang sudah terjadi baik di grup maupun acara kumpul-kumpul perdana, pembahasan tidak semuanya bersifat negatif dan penuh kesedihan.

Kalau pun ada negatifnya, obrolan hanya seputar keluh kesah dari beberapa orang yang sudah beberapa kali kena PHK. Komunitas MOGO pun tercipta pada bulan September.

“Malah, kami saling sharing dan support satu sama lain. Sampai sekarang, kami sudah tembus anggota 600 orang di dalam grup,” tutur Lingga.

Sebagai support system

Tujuan utama dari terciptanya MOGO adalah sebagai wadah untuk saling berbagi tentang PHK. Lingga menegaskan, komunitasnya tidak mengarah ke serikat kerja maupun untuk protes ke perusahaan yang memecat para anggota.

Lingga menekankan, bahwa setiap anggota MOGO bisa bercerita dengan bebas. Sebab, tidak semua orang bisa bercerita ke anggota keluarga, bahkan orangtua, dan teman dekat terkait kondisi mereka.

Baca juga: 7 Tips Mengatur Uang Pesangon Pasca Kena PHK

“Ketika mereka bercerita, kami memberi support. Walaupun kami semua lagi susah, tapi tetap mau saling bantu, Ini sebagai safe space untuk mereka bercerita,” ujar dia.

Tidak hanya itu, melalui MOGO, Lingga mencoba menjadi jembatan bagi para anggota untuk menyalurkan keahlian mereka, seperti mengajak membuat bootcamp berbayar yang bisa diikuti oleh masyarakat umum.

Halaman:


Terkini Lainnya
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau