Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/11/2023, 05:56 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber LA Times

KOMPAS.com - Setiap orang yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK) wajib menerima uang pesangon.

Berapa pun jumlahnya, uang tersebut digunakan untuk membiayai kehidupan di kala tidak ada pekerjaan.

Namun, satu hal penting yang harus diatur, uang tersebut juga harus dikelola dengan baik agar kondisi finansial kita tidak berantakan.

Baca juga: 5 Cara Bangun Kepercayaan Diri Setelah Kena PHK 

Tips mengatur dana pesangon pasca kena PHK

Ada beberapa tips untuk mengatur uang pesangon pasca kena PHK. Dikutip Latimes, berikut pemaparan selengkapnya;

1. Jangan langsung ambil keputusan besar

Hindari mengambil keputusan besar saat terkena PHK. Memang, saat terkena PHK kita akan merasa terpukul hingga tidak bisa berpikir jernih, apalagi mengelola keuangan untuk ke depannya.

Misalnya langsung menjual rumah di hari pertama setelah kena PHK, mencairkan semua rekening pensiun dan investasi sampai membatalkan polis asuransi.

Menghindari mengambil keputusan besar dapat membuat aset dan kondisi finansial kita tetap stabil.

2. Negosiasikan pesangon

Seperti halnya tawaran pekerjaan, pembayaran pesangon mungkin dapat dinegosiasikan meski hal itu tergantung dari kemampuan perusahaan masing-masing.

Menurut Cinneah El-Amin, pendiri platform pengembangan aset dan penasihat karier di Flynanced, beberapa hal yang bisa dinegosiasikan itu berupa jumlah uang pesangon (tergantung lama kita bekerja di perusahaan itu) sampai mengubah hari terakhir kerja (bila memungkinkan) untuk mendapatkan tambahan gaji bulan ini, sampai asuransi kesehatan setidaknya satu bulan ke depan.

Cara ini setidaknya bisa memberikan "napas" tambahan agar keuangan kita tidak terganggu hal-hal yang tidak diinginkan.

3. Lakukan audit pengeluaran

Mengaudit atau mendata ulang pengeluaran dapat membantu kita mengetahui berapa lama uang pesangon bertahan, tabungan hingga tunjangan untuk biaya hidup sehari-hari.

Jika sebelumnya belum pernah membuat jurnal pengeluaran, kita dapat memulainya dengan membuka laporan tagihan kartu kredit bulanan atau tagihan lain.

Sejumlah pengeluaran yang wajib dicatat itu meliputi biaya sewa rumah, anggaran belanjaan bulanan, biaya transportasi, utang piutang, biaya pengobatan, biaya perawatan hewan peliharaan (jika ada) hingga kebutuhan lainnya.

Setelah itu, belanjakan uang yang kita punya untuk hal-hal krusial alias benar-benar kebutuhan.

Mungkin kita bisa berhenti sebentar mengeluarkan uang untuk biaya-biaya berlangganan yang dapat ditunda, seperti biaya keanggotaan gym, layanan streaming, makan di restoran dan lain sebagainya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com