KOMPAS.com - Dengan alasan kesehatan, mana yang lebih baik antara mentega atau margarin?
Pertanyaan sederhana itu kerap terdengar, dan untuk mengetahui jawabannya, mesti menelaahnya satu-satu.
Sebelumnya, ada baiknya kita mengerti dulu apa yang dimaksud dengan mentega.
Mentega adalah produk susu yang terbuat dari susu atau krim yang diaduk. Proses pengadukan tersebut memisahkan lemak mentega (padatan) dari buttermilk (cairan).
Mentega yang kita beli paling sering terbuat dari susu sapi, namun ada pula mentega dari susu domba atau susu kambing.
Warna mentega biasanya kuning pucat, tetapi sebetulnya juga bervariasi dari putih hingga kuning tua tergantung pada makanan hewan penghasil susu tersebut.
Sementara margarin dibuat dari minyak nabati, seperti minyak kanola, minyak buah sawit, dan minyak kedelai.
Biasanya, margarin terbuat dari 80 persen minyak nabati dan air, yang kemudian diberi perisa agar seperti mentega.
Walaupun sama-sama terbuat dari produk susu, margarin diyakini mengandung banyak lemak yang sudah pasti tidak baik untuk kesehatan.
Oleh karenanya kemudian banyak merek margarin yang kemudian berlomba mengatasi bagaimana mengurangi lemak trans (lemak yang terbentuk dari memadatkan minyak cair) yang dikandungnya.
Baca juga: Mentega dan Margarin Ternyata Berbeda, Ini Penjelasannya
Seandainya pun margarin hadir tanpa lemak trans, maka bahan yang dikandungnya masih berpotensi berisiko.
Misalnya saja kandungan minyak sayur, susu, air, garam, asam lemak monogliserida dan trigliserida, garam potasium, Vitamin E, asam sitrat, beta karoten, serta vitamin A dan D.
Satu hal yang perlu diketahui mengenai margarin adalah makanan yang sudah mengalami proses pembuatan pabrik.