Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Suka Air Putih? Mungkin Ini Penyebabnya

Kompas.com, 28 Agustus 2017, 05:42 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Bagi banyak orang yang sadar kesehatan, minum air putih (baca: tawar) itu sudah menjadi gaya hidup. Bukan masalah suka atau tidak suka, melainkan masalah kebutuhan jasmani. Namun ada juga orang yang tidak suka air putih. Mereka lebih memilih kehausan atau mencari minuman selain air putih.

Tanpa minum air, tubuh akan mengalami dehidrasi sehingga organ-organ tubuh Anda tidak berfungsi dengan baik. Selain itu, air putih juga menyegarkan dan mampu melepas dahaga. Namun, seseorang bisa saja tidak suka air putih karena hal-hal berikut ini.

1. Ketagihan gula

Bila Anda termasuk orang yang selalu mencari makanan atau minuman yang manis serta selalu kalap ketika mengonsumsi makanan manis, Anda mungkin saja ketagihan gula.

Orang yang ketagihan gula biasanya lebih menyukai minuman yang ada rasanya, tidak hambar atau tawar seperti air putih. Ini karena indra pengecap orang yang ketagihan gula baru akan bereaksi secara positif kalau Anda minum minuman seperti teh manis, soda rasa buah-buahan, atau jus kemasan.

Karena tidak terbiasa dengan makanan atau minuman yang tawar, air putih pun jadi terasa tidak sedap di lidah.

Cara mengatasinya: Supaya tidak terlalu hambar, tambahkan irisan buah-buahan segar atau rempah dedaunan dalam air putih. Minum infused water akan membuat air minum Anda lebih sedap dan manis. 

Cobalah untuk menambahkan irisan buah lemon, stroberi, kiwi, anggur, apel, nanas, atau jambu. Rempah dedaunan seperti daun mint juga bisa menambah cita rasa yang khas pada air minum Anda.

Infused waterkazoka30 Infused water
Selain rasanya lebih enak, infused water juga tampak lebih berwarna daripada air putih biasa. Hal ini bisa mengecoh pikiran Anda sendiri, seolah Anda sedang minum jus buah yang manis, bukan air putih.

Baca:8 Manfaat Minum Air Setelah Bangun Tidur

2. Kembung setelah minum air

Ada orang yang tidak suka air putih karena setelah minum perut jadi terasa kembung. Nah, ini mungkin karena cara Anda minum salah. Seharusnya saat perut kosong, minum satu atau dua gelas air putih tidak bikin kembung. Akan tetapi, kalau Anda minum seliter air sekaligus, perut Anda bisa kelebihan cairan. Anda pun jadi merasa kembung dan mual.

Begitu juga kalau Anda baru minum air sesudah makan. Masalahnya, perut Anda sudah dipenuhi makanan dan cairan dari makanan.

Cara mengatasinya: Lebih baik sering minum tapi sedikit-sedikit saja. Jangan langsung minum banyak sekaligus. Misalnya minum setengah gelas air putih setiap satu jam.

Anda juga sebaiknya minum air putih sebelum makan atau saat Anda makan. Ini supaya Anda bisa mengukur perut Anda sudah terasa penuh atau belum. Sesudah makan, minum air secukupnya saja, tidak perlu berlebihan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau