Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chef Yuda Bustara Menemukan Passion Memasak Sejak Kecil

Kompas.com, 31 Agustus 2017, 18:24 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

KOMPAS.com - Bila di hari libur anak-anak lain memilih tayangan film kartun, Chef Yuda Bustara kecil justru sebaliknya. Di usia 7 tahun, tayangan TV favoritnya adalah acara masak. Ia tak pernah absen menonton acara memasak di televisi yang menampilkan chef Sisca Soewitomo atau Rudy Choirudin.

"Dari umur 7 tahun sudah suka masak. Anak zaman dulu itu kalau pagi-pagi nonton kartun, saya nontonnya acara masak-masak," kata Yuda saat ditemui Kompas Lifestyle di Studio KokikuTV, Kamis (31/8/2017).

Melalui ilmu memasak yang disajikan kedua chef senior tersebut, Yuda mencoba mempraktekkan membuat pancake sendiri. Ketika pancake buatannya berhasil, hasratnya untuk mendalami dunia kuliner semakin besar.

Beranjak dewasa, Yuda semakin mantap dengan pilihannya berkarier di dunia masak. Beruntung ia mendapat dukungan kedua orangtuanya saat memilih masuk ke Taylor's Collage and Universite Le Mirail School of Hospitality and Tourism di Malaysia pada tahun 2004.

Selama sekolah di Malaysia, Yuda mengaku bahwa sekolah yang dijalaninya ternyata tidak semudah yang dibayangkannya. Bahkan, tak sedikit pengalaman pahit yang dialaminya, seperti harus belajar mengiris bawang dan kentang yang banyaknya mencapai puluhan bahkan ratusan kilogram.

"Ternyata di balik makanan yang disajikan itu butuh proses yang luar biasa, misal restoran buka pagi jam 7 itu mereka harus siap sejak pukul 2 dini hari dan jam 6 harus sudah di panggang," kenang pria yang kini memiliki acara Urban Cook di Kompas TV ini.

Bekerja di Australia

Singkat cerita, setelah lulus dari studinya, Yuda tidak lantas pulang ke Jakarta. Baginya, Jakarta adalah kota yang sangat menyebalkan dengan segala hiruk pikuk kemacetannya.

Meski visa studinya telah berakhir, Yuda kemudian melamar pekerjaan ke berbagai hotel dan restoran di beberapa negara. Akhirnya pada 2008, ia diterima bekerja di salah satu hotel terbesar di Melbourne Australia.

Hotel tersebut sering menggelar acara-acara pernikahan untuk orang ternama sehingga tak jarang para koki di hotel tersebut memasak dalam skala besar.

Awal bekerja, Yuda ditempatkan menjadi pemotong daging yang ternyata tidak disukainya.

"Karena badan saya paling besar dibandingkan yang lainnya, saya ditempatkan di bagian yang benar-benar menguras tenaga seperti manggang dan potong daging. Saya ditempatkan di bawah basement di dekat parkiran motongin daging, saya benci banget itu, dan rasanya pengen pulang ke Jakarta," katanya.

Chef Yuda BustaraKompas.com/Kristianto Purnomo Chef Yuda Bustara
Frustasi

Meski penghasilannya sebagai chef hotel terbilang besar bagi seorang fresh graduate, yakni 2.000 Dollar Australia per bulan, namun kesibukannya membuatnya tak bisa menikmati kota Melbourne.

"Saya harus berangkat pukul 6 pagi pulang jam 12 malam, bekerja memotong daging setiap hari itu sangat menyiksa," ujarnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau