Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irwan Suhanda
Editor dan Penulis

Editor dan Penulis

Kepribadian Itu Unik, Buat Apa Berselisih?

Kompas.com - 17/01/2018, 21:12 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto


KITA pasti pernah melihat orang yang mudah naik pitam,”Lo mo nyari gara-gara, ya!!” atau melihat  orang yang sangat pemberani, “Gila, nekat amat tuh orang!” atau orang yang mudah dendam,”Tunggu pembalasan gua, lebih menyakitkan!” atau juga “Wah, gak lagi deh gaul ama orang kayak gitu, resek!”

Bermacam orang, bermacam kepribadian. Ada orang yang mudah tersinggung, keras kepala, ambisius, ceroboh, mudah dihasut. Sebaliknya, ada yang sangat penyabar, pendiam, pemurung, sensisif, pemalu, senang bercanda.

Adanya sifat-sifat beragam tersebut, terkadang membuat kita terjebak dalam perselisihan, pertengkaran, mau menang sendiri, saling menyalahkan, mengejek.

Hal ini karena kita belum paham benar sifat dan kepribadian orang tersebut. Sekiranya kita sudah mengenal, maka akan lebih mudah dalam berkomunikasi.

Memang tidak semua orang menyenangkan, tidak semua juga menyebalkan. Ada yang begitu perhatian, ada juga yang cuek. Ada yang sabar, ada juga yang cepat marah. Ada yang usil, ada juga yang tengil. Manusia itu unik, kata psikolog Gordon Williard Allport (1897-1967).

Tipe Kepribadian

Beragam karakter di atas disebut kepribadian (personality). Kepribadian merupakan ciri khas seseorang dalam berpikir dan bertindak yang meliputi kebiasaan, sikap, emosi, dan tindakan.

Untuk memahami dan menjelaskan tipe kepribadian, maka diperlukan teori-teori kepribadian. Dari sekian teori kepribadian, ada teori kepribadian yang disampaikan Gerardus Heymans (1857-1930).

Heymans  membagi tipe kepribadian menjadi tujuh tipe, yaitu 1. Gapasioneerden (hebat): sifat keras, emosional, gila kuasa, egois, suka mengecam, suka menolong.

2. Cholerici ( garang): lincah, rajin bekerja, periang, pemberani, optimistis, suka kemewahan, pemboros, ceroboh.

3. Sentimentil (perayu): emosional, impulsif (menuruti kata hati), pintar bicara, menyukai alam.

4. Nerveuzen (penggugup): emosional, suka protes/mengecam orang lain, tidak sabaran, tidak berpikir panjang, agresif, tidak pendendam.

5. Flegmaciti (tenang): tenang, sabar, tekun bekerja, tidak lekas putus asa, bicara singkat, senang membaca, rajin, cekatan, mandiri.

6. Sanguinici (kekanak-kanakan): peragu, pemurung, pendiam, senang menyendiri, pendendam, konservatif.

7. Amorfem (tidak berbentuk): picik, tidak praktis, selalu membeo, canggung, ingatannya buruk, mudah galau, pemboros, mudah dikuasai orang lain. (Alex Sobur, 2016:276).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com