Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencuci Piring Bisa Menjadi Sumber Konflik di Rumah

Kompas.com, 5 April 2018, 07:33 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pekerjaan rumah tangga memang sebaiknya tidak hanya dibebankan kepada salah satu orang saja. Perlu ada kerja sama dari pasangan untuk menyelesaikannya.

Dan, Laman The Independent melaporkan bahwa ada pekerjaan rumah tangga yang berpotensi besar merusak hubungan antar pasangan. Pekerjaan tersebut adalah mencuci piring.

Hal tersebut didasarkan pada riset tentang dinamika hubungan dan bagaimana pasanga menyelesaikan pekerjaan rumah tangga bersama - termasuk belanja, cuci piring, mencuci dan setrika, serta membersihkan rumah - yang tercantum dalam laporan the Council of Contemporary Families.

Berdasarkan riset tersebut, wanita yang mencuci sebagian besar piring kotor melaporkan  lebih banyak perselisihan dalam hubungan, kepuasan hubungan yang lebih rendah, dan kepuasan seksual lebih sedikit dibanding yang mencuci piring bersama pasangan mereka.

Riset juga melaporkan bahwa berbagi tanggung jawab untuk mencuci piring adalah menjadi sumber kepuasan terbesar bagi wanita di antara semua tugas rumah tangga.

Baca :Pasangan yang Jorok dan Tidak Rapi Jadi Sumber Konflik dalam Hubungan

Membersihkan piring kotor terkadang memang melelahkan, terutama ketika itu bukan piring bekas hidangan yang kita makan, atau piring-piring kotor tersebut sudah menumpuk dalam waktu lama.

Tetapi masalahnya  bukan hanya itu. Dan Carlson, asisten profesor sosiologi dari University of Utah dan pemimpin riset ini mengatakan bahwa mencuci piring dianggap pekerjaan yang tidak dihargai.

"Tugas ini juga secara tradisional disediakan untuk wanita - yang melihat diri mereka seolah dijadikan pelayan, sehingga menyebabkan kebencian dan ketidakpuasan," paparnya.

Pada tahun 2006, sebesar 30 persen pasangan melaporkan bahwa mereka berbagi tugas belanja dan 29 persen mengatakan mereka berbagi tanggung jawab mencuci piring.

Ilustrasi mencuci piring bersamaJupiterimages, Brand X Pictures Ilustrasi mencuci piring bersama
Menurut penelitian, meskipun sekarang banyak pasangan yang telah berbagi tugas dan tanggung jawab dalam pekerjaan rumah tangga, tugas cuci piring tetap memiliki efek merusak pada hubungan ketika dipikul semata-mata oleh satu atau yang lain.

Hal ini, menurut periset, mungkin karena individu dan pasangan membanding-bandingkan pengaturan tanggung jawab pekerjaan rumah tangga dengan orang-orang di sekitar mereka, dan menghitung untung rugi tentang pengaturan dan hubungan mereka secara keseluruhan.

Untuk menghindari hal ini, sebaiknya pekerjaan rumah tangga diselesaikan bersama-sama, terutama mencuci piring.

Baca juga : Ibu Rumah Tangga Adalah Profesi Terberat Dibanding Pekerjaan Lainnya

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Peran Suami dan Keluarga dalam Menghadapi Mom Guilt Menurut Psikolog
Peran Suami dan Keluarga dalam Menghadapi Mom Guilt Menurut Psikolog
Parenting
Rasa Bersalah Setelah Jadi Ibu, Alasan Perempuan Pilih Career Break
Rasa Bersalah Setelah Jadi Ibu, Alasan Perempuan Pilih Career Break
Wellness
Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Wellness
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
Wellness
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Wellness
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau